MANOKWARI, Linkpapua.com- Penjabat Sekda Papua Barat Dance Sangkek memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengkaji perubahan iklim yang terjadi di Papua Barat. Kajian itu dinilai penting untuk mengantisipasi potensi bencana ke depan.
“Dua kali terjadi gempa di Manokwari. BPBD, ini perintah, lakukan koordinasi cepat, kaji cepat tentang perubahan alam, iklim lalu paparkan dan lakukan pos pemantau, supaya kita waspada,” ujar Dance saat apel, Senin (13/2/2023).
Dance menggambarkan kondisi bencana gempa yang terjadi beberapa waktu lalu di Turki dan Jayapura. Dua gempa berkekuatan signifikan ini harus jadi cerminan untuk mengantisipasi hal serupa di Papua Barat.
“Kita lihat Turki seperti apa, Jayapura seperti apa. Untuk kita juga harus waspada. Memantau titik-titik rawan apakah gempa bisa mengakibatkan tsunami,” paparnya.
Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir yang dikonfirmasi mengatakan berdasarkan pantauan BPBD, situasi di tanah Papua sedang bergejolak karena Sesar Papua sedang bergerak.
“Sejak tanggal 2 Februari hingga saat ini. Kejadian di Papua Barat sudah terjadi dia kali pada sesar Ransini. Kalau di atas 5 harus waspada,” terangnya.
Dikatakan Derek, kegelisahan kepada masyarakat pasti ada pascagempa. Karena daerah tersebut sempat terjadi gempa besar sebelumnya.
Soal langkah antisipasi, jauh sebelum ini, BPBD sudah punya unit pelaksana teknis yang bertugas mengendalikan kebencanaan di Papua Barat.
“Dan ini sudah berjalan dengan pihak-pihak terkait seperti SAR maupun lainnya. (LP9/Red)