28 C
Manokwari
Jumat, Mei 17, 2024
28 C
Manokwari
More

    Gubernur harap musim dingin Asia Timur pacu pertumbuhan ekspor LNG Bintuni

    Published on

    MANOKWARI– Musim dingin di wilayah Asia Timur menjadi harapan pagi Provinsi Papua Barat untuk meningkatkan jumlah dan nilai ekspor liquefied natural gas/gas alam cair di Teluk Bintuni.

    Ia juga berharap pertumbuhan ekonomi di Papua Barat pun tumbuh positif melalui kegiatan ekspor tersebut.

    Dia menyebutkan, pada triwulan I tahun 2020 permintaan ekspor dunia terhadap produksi LNG di Teluk Bintuni turun seiring adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Cina. Situasi ini diperparah dengan munculnya wabah COVID-19.

    “Kita berharap musim dingin di Asia Timur dapat memicu ekspor LNG Papua Barat tahun 2020,” ucap gubernur pada perayaan HUt Provinsi Papua Barat di lapangan apel kantor Gubernur pada Senin (12/10)

    Baca juga:  Papua Barat Masuk Zona Rawan, Bawaslu Gandeng PWI Beri Edukasi Pemilu

    Gubernur optimistis perekonomian Papua Barat tahun ini akan tetap tumbuh positif seiring ekspansi pemerintah dan kegiatan investasi di daerah. Pada sisi lain, produksi LNG di Teluk Bintuni saat ini pun sudah lebih stabil dibanding tahun lalu.

    Ia mengakui, realisasi belanja pemerintah daerah saat ini belum optimal. Ekspor LNG diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi di provinsi itu.

    Menurut dia, pandemi COVID-19 masih menjadi persepsi negatif dan ini menjadi ancaman bagi volume perdagangan dunia. Bagi Papua Barat hal ini dinilai dapat menghambat kinerja ekspor.

    Baca juga:  2021, Papua Barat Alokasikan Rp375 Miliar Anggaran Dana Hibah

    “Namun investasi di Papua Barat masih cukup solid baik pada proyek pemerintah maupun swasta. Pembangunan konstruksi train 3 BP Tangguh sedang berjalan, juga pengembangan bandara di beberapa kabupaten, pengembangan kawasan ekonomi khusus di Sorong serta pembangunan jalan Trans Papua,” katanya.

    Gubernur pun bersyukur, jnflasi Papua Barat terjaga cukup stabil hingga akhir 2019 pada angka 1,93 persen. Diakhir 2020 ia pun berharap inflasi tetap terjaga.

    “Inflasi Papua Barat pada akhir 2019 sebesar 1,93 persen, turun dibanding 2018 yang berada diangka 5,21 persen. Kita punya jauh lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat mencapai 2,72 persen,” ujarnya lagi.

    Baca juga:  Kebut Vaksinasi Rubella-Campak Mulai Maret, Papua Barat Target 95%

    Terkait kegiatan ekspor Papua Barat, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), bahan bakar mineral merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat. Pada Agustus 2020, nilainya sebesar 122,08 juta dolar Amerika atau 98,73 persen dari total ekspor di Provinsi ini.

    Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar dengan kontribusi sebesar 73,96 persen. (LPB1/red)

    Latest articles

    Pawai Taaruf Meriahkan MTQ X Teluk Bintuni 2024

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com - Plt Sekda Kabupaten Teluk Bintuni, Frans N. Awak, melepas pawai taaruf dalam rangka memeriahkan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) X...

    More like this

    Bawaslu RI Konsolidasi Media Penguatan Pemberitaan Pilkada Serentak 2024

    MANOKWARI, Linkpapua.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menggelar konsolidasi media dalam rangka penguatan...

    Nama Tidak Tercantum, Wahidin Puarada Segera Bawa Dokumen Pendaftaran ke DPP PDIP

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Bakal calon gubernur Papua Barat, Wahidin Puarada, mengumumkan akan segera menyerahkan...

    KPK dan SKK Migas Komitmen Lawan Korupsi di Sektor Hulu Migas Papua

    SORONG, linkpapua.com- Direktorat Anti Korupsi Badan Usaha (AKBU) KPK RI melakukan rapat koordinasi (rakor)...