26.5 C
Manokwari
Senin, Mei 6, 2024
26.5 C
Manokwari
More

    Nilai Pemekaran DOB Berdampak ke Hutan, Markus Fatem Harap Masyarakat Adat Tak Jual Tanah Sembarang

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Aktivis NGO di Papua Barat, Markus Fatem, menilai pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) empat provinsi baru di Papua dan Papua Barat akan berdampak besar terhadap hutan dan lingkungan hidup dari hasil transaksi jual beli tanah adat. Dia berharap masyarakat adat tidak menjual tanah adat khususnya wilayah di pemekaran.

    “Masyarakat hukum adat tidak boleh jual tanah sembarangan. Harus diatur secara regulasi legal sektoral. Pemekaran hari ini berdampak terhadap pergeseran hutan tanah dan lingkungan hidup, dan kawasan hutan hijau,” kata Markus Fatem dalam rilisnya, Selasa (19/7/2022).

    Markus Fatem yang juga aktivis KontraS Papua Barat menjelaskan dalam konteks “kepapuaan”, tanah bagi orang asli Papua adalah ibu yang memberikan sumber kehidupan.

    Baca juga:  Markus Fatem Minta Pemprov Perhatikan Pengembangan Konservasi Papua Barat

    “Filosofinya tanah adalah ibu bagi orang Papua. Sebab, masyarakat adat Papua adalah masyarakat komunal dengan sistem kehidupan berkelompok (suku-suku) dan sistem kepemilikan tanah berdasarkan klan, marga, atau keret,” tuturnya.

    Hutan alam dan tanah adat di Papua Barat, kata dia, sangat berkaitan dengan mitologi dan kosmologinya orang asli Papua. Menurutnya, tanah adat tidak boleh diperjualbelikan melainkan disewakan kepada pihak pemegang modal/saham, baik pihak swasta maupun pemerintah.

    Markus Fatem menyebutkan Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland yang terletak di bagian utara bumi. Pulau Papua keseluruhannya memiliki luas 786.000 km persegi, sedangkan wilayah Papua Barat berkisar di 102.955,16 km persegi.

    Baca juga:  Bongkar Jaringan Prostitusi Online, BMP21 PB Apresiasi Kinerja Polresta Manokwari

    Di Papua Barat, contohnya, setidaknya 75 persen wilayahnya adalah hutan tropis sebagai kawasan konservasi dan memulihkan terdegradasi di dalam kawasan lindung, pemerintah dapat menghindari 2,8-3,3 gigaton emisi karbondioksida.

    “Artinya jumlah emisi karbondioksida yang dapat dihindari jika pemerintah dapat menyelamatkan hutan Papua Barat saja sudah melebihi target 1,8-2,0 gigaton pada tahun masa depan 2030-2045 sesuai Perjanjian Paris,” terangnya.

    Papua Barat memiliki lebih banyak sumber daya alam (SDA) dan jumlah spesies tumbuhan dari pulau dan benua mana pun di muka bumi ini. Peneliti terkemuka mengidentifikasi 13.634 spesies tumbuhan, 1.742 genus, dan 264 famili.

    Markus Fatem menuturkan persoalan tanah seringkali menimbulkan konflik antara masyarakat adat dan pemerintah. Namun, lahirnya Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum terdapat 18 jenis kegiatan pembangunan dengan status alih fungsi tanah pembangunan.

    Baca juga:  Markus Fatem: Pembentukan Kabupaten Aifat Timur Harus Dipercepat

    “Selain fasilitas tanah negara yang diatur dalam UU tersebut. Untuk Papua Barat kita punya UU Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua yang pada dasarnya merupakan keberpihakan kepada orang asli Papua dan masyarakat adat Papua melalui perdasus dan perdasi. Maka saya berharap masyarakat adat tidak jual tanah terus menerus artinya kita sewa untuk kepentingan investasi bagi generasi papua emas di tahun 2045,” jelasnya. (LP2/Red)

    Latest articles

    Sosialisasi B2SA di Fakfak, Pj Ketua PKK Papua Barat Tekankan Pola...

    0
    MANOKWARI, linkpapua.com- Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat menggelar sosialisasi B2SA bertajuk Goes To School di Kabupaten Fakfak, Sabtu (4/5/2024). Kegiatan ini digelar sebagai...

    More like this

    Seleksi Terbuka 19 Jabatan Eselon II Pemprov Papua Barat Resmi Dibuka

    MANOKWARI, linkpapua.com- Pemprov Papua Barat resmi membuka pendaftaran seleksi terbuka calon pejabat eselon dua....

    NPHD Diteken, Anggaran Pengamanan Pilkada Papua Barat Rp75 Miliar

    MANOKWARI, linkpapua.com- Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere bersama Kapolda Papua Barat Irjen...

    Selama Maret 2024, Hunian Hotel di Papua Barat dan Papua Barat Daya Alami Peningkatan  

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat Merry dalam releasenya Kamis (2/5/2024)...