MANOKWARI, Linkpapua.com – Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengaku miris melihat kondisi kantor Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) saat ini. Pasca terbakarnya kantor MRPB pada 19 Agustus 2019 silam, MRPB masih menempati kantor sementara.
“Kami sangat prihatin melihat fasilitas MRPB. Harusnya ini menjadi prioritas utama,” ungkap Waterpauw kepada wartawan usai bertemu anggota MRPB, Selasa (24/5/2022).
Menurut dia, MRPB merupakan representasi masyarakat adat di Papua Barat. MRPB bukan hanya mengurusi masalah adat, namun juga kepentingan agama dan perempuan.
Di lembaga ini kata Waterpauw, ada keterwakilan semua komponen. Mulai dari unsur adat, agama dan perempuan. Seharusnya gedung MRPB lebih representatif agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
“Harusnya kantor MRPB menjadi berkumpulnya masyarakat. Namun bagaimana mau bekerja maksimal kalau kantor masih status pinjam,” tandasnya.
Paulus Waterpauw bertemu dengan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Selasa (24/5/2022). MRPB berkomitmen mendukung pemerintahan pj dan senantiasa menjadi mitra kritis.
Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren mengungkapkan hingga saat ini, MRPB masih melakukan pinjam pakai kantor. Namun pada bulan September mendatang, kantor MRPB yang berada di perkantoran Arfai akan diresmikan.
Sementara itu dalam pertemuan tersebut Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw memaparkan kisah kehidupannya mulai dari pendidikan hingga dipercayakan sebagai penjabat Gubernur Papua Barat. Ia berharap dukungan MRPB akan mendorong percepatan program di Papua Barat. (LP9/Red)