MANOKWARI, Linkpapua.com – Jelang Natal dan Tahun Baru, harga sejumlah komoditas bahan pokok (bapok) di Papua Barat mulai merangkak naik. DPR meminta OPD agar lebih intens melakukan pengawasan.
Ketua Komisi V DPR Papua Barat Demianus Enos Rumpaidus mengatakan naiknya harga sejumlah jenis bapok sangat dikeluhkan masyarakat. Kenaikan ini memungkinkan terjadi di tingkat spekulan.
“Ada permainan yang biasanya melibatkan spekulan. Ini yang harus diawasi. OPD terkait harus mampu mengontrol harga,” pinta Demianus.
Menurut dia, kenaikan harga adalah kondisi yang terjadi di setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. Saat itu spekulan memainkan harga karena mereka tahu kebutuhan konsumen meningkat pada momen itu.
“Di sini pemda perlu mengambil langkah agar harga bapok tidak naik. Harus sama seperti hari biasanya. Jangan ada pedagang yang menaikkan harga semaunya dia sendiri, tetapi harus sesuai standar yang ada,” ujar Demianus, Rabu (8/10/2021).
Politisi Gerindra itu mengungkapkan, DPR Papua Barat akan mengawal dan memantau harga bapok di pasaran. Sebab labilitas harga ini diduga sengaja di mainkan.
Demianus juga menilai, kenaikan harga yang liar akan semakin menyulitkan masyarakat. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang masih membayangi.
“Kondisi pandemi ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Lalu dengan naiknya harga bapok tentu semakin menyulitkan masyarakat. Untuk itu jika ada oknum-oknum yang sengaja menaikan harga di luar standar maka ditindak tegas dengan proses hukum,” tegas dia.
Sesuai dengan pantauan di sejumlah pasar tradisional, bapok mengalami kenaikan cukup mencolok. Terutama bahan bahan dapur seperti minyak goreng, tepung terigu, cabe dan lainnya. (LP3/Red)