MANOKWARI, linkpapua.com- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membeberkan sederet prestasi yang ditoreh dalam setahun terakhir. Ia juga menyinggung Papua Youth Creative Hub sebagai salah satu proyeksi besar.
Hal ini diutarakan Menteri Basuki dalam amanatnya yang dibacakan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan pada upacara peringatan hari Bhakti PUPR ke-76 di halaman kantor gubernur, Arfai, Jumat (3/12/21).
Menteri Basuki menyampaikan sejumlah keberhasilan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR di tahun ini.
“Sejumlah program dari Kementerian PUPR yang telah rampung. Di antaranya pembangunan 15 bendungan yang akan dilanjutkan dengan pembangunan irigasi, pengendalian banjir dan pembangunan energi sehingga dapat dimanfaatkan optimal,” katanya.
Lalu di bidang pembangunan jalan, kata Basuki, PUPR telah menuntaskan sejumlah jalan tol di Indonesia. Termasuk 5 kawasan wisata seperti di Labuan Bajo, Borobudur, Lombok, Samosir dan Waringin.
Selain itu Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan tugas khusus pembangunan prasarana sarana olahraga mendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Papua.
Untuk program Padat Karya Tunai Tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp23,2 triliun juga telah dilaksanakan hingga pelosok. Program ini berhasil membantu membuka lapangan kerja bagi 1,2 juta orang yang membutuhkan.
“Memasuki tahun 2022, amanah dan
kepercayaan yang diberikan kepada
Kementerian PUPR semakin besar. Kita perlu terus merapatkan barisan dan meningkatkan kekompakan mengingat adanya tugas-tugas baru,” katanya.
Ke depan beberapa tantangan baru sudah menanti PUPR. Antara lain persiapan KTT G-20 di Bali, penataan Kawasan Mandalika menyongsong Moto GP 2022, renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pembangunan Papua Youth Creative Hub di Papua dan juga pembangunan ibukota Negara di Kalimantan Timur.
“Ke depan kita harus membangun lebih banyak lagi infrastruktur yang lebih berkualitas, yang smart dan ramah lingkungan, yang membuka akses dan meningkatkan keterhubungan antar wilayah, keterhubungan antardaerah, dan meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitas untuk mewujudkan Indonesia Maju”, jelas dia.
Untuk itu dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur ke depan terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian. Pertama kata Basuki, kualitas infrastruktur harus benar-benar ditingkatkan, karena tuntutan dan harapan
publik yang semakin tinggi dan besar terhadap Kementerian PUPR.
Upaya mewujudkan infrastruktur berkualitas harus dimulai dari tahap perencanaan, pelelangan, hingga pelaksanaan. Untuk pengawasan dalam pelaksanaan, harus dilakukan secara intensif dan berjenjang dengan mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan teknik, unit kepatuhan
intern dan auditor, serta para konsultan
pengawas di lapangan sehingga lebih
akuntabel, efisien dan mutu pekerjaan dapat dijamin.
“Pembangunan infrastruktur harus lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan dengan mengikuti kaidah-kaidah
green infrastructure,” imbuhnya.(LP3/Red)