MANOKWARI, Linkpapua.com – Dokter Merlins Renatasia Waromi memaparkan sebuah inovasi terbaru dalam menekan laju penyebaran Covid-19 di Puskesmas Oransbari. Dengan bahan sederhana, inovasi itu efektif menekan risiko penularan.
Inovasinya itu ia paparkan, Kamis (11/11/2021). Kepada wartawan, dr Merlins mengatakan, cara itu relatif mudah. Hanya butuh bahan sederhana. Yakni plastik dan pipa paralon.
“Jadi kami rancang itu dengan konsep sedehana. Yakni memasang pembatas di setiap meja petugas. Jadi ada sekat antara pasien dengan petugas,” jelasnya.
Caranya, cukup dengan memasang plastik di antara tempat duduk pasien dan meja petugas kesehatan. Plastik itu dibingkai dengan menggunakan pipa paralon.
Konsep ini menurut dr Merlins sangat efektif menekan laju Corona. Sementara di satu sisi pelayanan tetap bisa berjalan normal.
Artinya petugas tetap bisa bertatap muka dengan pasien. Dengan risiko tertular yang jauh lebih rendah.
“Jadi ide ini pertama kali muncul atas keprihatinan saya melihat Puskesmas Oransbari yang sudah dua kali lockdown sejak pandemi. Karena adanya sejumlah tenaga kesehatan yang terpapar. Dari situ saya mulai berpikir bagaimana agar pelayanan tetap jalan, dan petugas kesehatan juga terjaga dari virus,” katanya.
Agar hasilnya lebih maksimal, kata dr Merlins, petugas tetap harus menyediakan alat dan bahan yang pada umumnya digunakan oleh petugas dalam melakukan pelayanan. Seperti baju kerja, masker sarung tangan dan hand sanitizer.
” Alat dan bahan ini juga tetap harus disediakan karena pasien juga harus diperiksa secara langsung. Namun yang harus diperiksa secara langsung ini pada umumnya tidak terlalu mengkhawatirkan karena pada saat petugas melakukan pemeriksaan fisik tentunya petugas sudah siap dengan peralatan lengkap,” paparnya.
Menurut dr Merlins, yang kadang tidak disadari ini adalah pada tahap konsultasi. Di fase inilah sebenarnya penularan rentan terjadi.
“Itulah sebabnya saya melakukan renovasi kecil-kecilan di setiap meja petugas agar pada saat konsultasi tetap terlindungi,” katanya.
Pembatas plastik dengan bingkai dari pipa paralon ini juga menurut dr Merlins tidak hanya semata-mata berfungsi di masa pandemi. Sebab bila nanti pandemi ini berakhir, pembatas tersebut tetap masih sangat dibutuhkan untuk mencegah penyakit menular lainnya.
“Jadi setiap saat pembatas ini akan dibersihkan dengan cairan yang sudah disediakan, agar baik petugas dan pengunjung tidak saling tertular,” katanya.
Pada kesempatan itu, dr Merlins mengaku dibantu oleh kepala puskesmas sebagai mentor dalam menyusun dan mengaktualisasikan programnya. Kepala Puskesmas bahkan menambah beberapa kegiatan di luar dari rancangan untuk dilaksanakan dengan tujuan memaksimalkan pelayanan di puskesmas secara umum.
“Bapak kepala puskesmas sebagai mentor juga mengusulkan tambahan kegiatan yakni penyediaan kotak saran di puskesmas tersebut. Harapannya masyarakat juga bisa mendorong peningkatan layanan melalui saran-saran yang disampaikan,” imbuhnya. (*)