BINTUNI, Linkpapua.com – Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, menginginkan pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Teluk Bintuni yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sudah mulai dibangun sebelum 2024.
Hal itu disampaikan Petrus saat menerima kunjungan kerja (kunker) perwakilan Kementerian Perindustrian, Kementrian Maritim dan Investasi, serta Kementerian Perekonomian ke Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (14/10/2021).
Kehadiran rombongan dari kementerian untuk memastikan rencana proyek PT Petrokimia Gresik yang akan dibangun bisa berjalan atau tidak di KIT Teluk Bintuni.
Petrus mengatakan, dirinya bersama masyarakat sangat menginginkan proyek tersebut bisa berjalan secepatnya. “Kami di daerah tidak henti-hentinya berusaha mencari segala cara dan solusi agar proyek ini bisa jalan,” ucap Petrus.
Salah satu yang menjadi persoalan sebelumnya adalah lahan hal ulayat. Namun, Petrus menjamin hal itu bukan lagi masalah. Sebab, masyarakat adat pun sangat mendukung berjalannya proyek ini.
“Tugas kita adalah melepaskan hak ulayat itu menjadi hak untuk kemudian gunakan untuk industri ini. Kita berharap proyek ini ada di dalam kebijakan Bapak Presiden Jokowi, maka sebelum beliau berakhir masa jabatan tahun 2024, proyek ini harus sudah dibangun,” tutur Petrus.
Untuk proses legalitas, lanjut Petrus, pihaknya akan berkoordinasi lagi dengan kementerian, apakah menggunakan APBN atau APBD. Sebab, pada 2019 lalu pemerintah telah mengalokasikan anggaran, tetapi karena tidak berjalan pada akhirnya dikembalikan ke kas negara. “Kita akan alokasikan lagi,” terangnya.
“Jadi kita harus cepat lakukan itu semua. Tahapan ini selesai sampai nanti rencana penetapan peletakan untuk groundbreaking. Saya berharap sebelum masa jabatan saya berakhir pada 2024 dan Bapak Presiden 2024 proyek Petrokimia ini harus sudah berjalan,” harapnya. (LP5/Red)