MAKASSAR, LinkPapua.com – Sebanyak 328 jemaah haji Kloter 23 asal Papua Barat Daya tiba dengan selamat di Debarkasi Asrama Haji Sudiang Makassar, Jumat malam (27/6/2025). Dua jemaah tak ikut dalam rombongan pulang: satu wafat di tanah suci, sementara satu lainnya masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Medan.
Kedatangan rombongan disambut langsung Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Papua Barat, Luksen Jems Mayor, didampingi Kabag TU Abdul Rumkel, Kabid Haji dan Bimas Islam Aziz Hegemur, serta sejumlah Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota.
Rombongan jemaah diberangkatkan dari Madinah pukul 03.40 waktu Arab Saudi dan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 22.23 Wita. Setelah itu, mereka langsung diarahkan menuju Asrama Haji Sudiang untuk menjalani proses debarkasi.
Menurut data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), jumlah jemaah Kloter 23 saat berangkat tercatat 330 orang. Namun, saat kepulangan hanya 328 yang kembali. Satu jemaah wafat saat menjalankan ibadah haji di tanah suci, sedangkan satu lainnya belum bisa dipulangkan karena harus menjalani perawatan medis lanjutan di Medan.
Kakanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor, menyampaikan rasa syukur atas kepulangan rombongan secara umum dalam keadaan sehat dan selamat.
“Alhamdulillah, kita bersyukur atas tibanya jemaah Kloter 23 di tanah air dengan selamat. Kami juga turut berduka atas wafatnya salah satu jemaah dan mendoakan kesembuhan bagi jemaah yang sedang dirawat,” ujarnya.
Dia juga mengharapkan agar pengalaman spiritual selama di tanah suci membawa perubahan positif bagi para jemaah setelah kembali ke tengah keluarga dan masyarakat.
“Kita berharap nilai-nilai haji dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga menjadi pribadi yang lebih ikhlas, sabar, dan bertanggung jawab, serta mampu menjaga semangat kebersamaan di tengah masyarakat,” katanya.
Luksen juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras mendampingi dan melayani jemaah sejak keberangkatan hingga proses kepulangan.
Usai proses debarkasi, para jemaah akan menjalani masa transit dan administrasi sebelum diberangkatkan kembali ke daerah masing-masing di Papua Barat Daya. (*/red)
