26.9 C
Manokwari
Selasa, Mei 6, 2025
26.9 C
Manokwari
More

    11 Bulan Dipalang Warga, Asrama Guru SMA Merdey Bintuni Akhirnya Dibuka

    Published on

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Para guru di SMA Merdey, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, kini bernapas lega setelah mereka bisa kembali menempati asrama yang dipalang pemilik hak ulayat. Asrama para guru ini diblokir selama 11 bulan.

    Palang akhirnya dibuka setelah Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Teluk Bintuni Hendrik D Kapuangan turun langsung bertemu dengan pemilik ulayat. Hendrik menemui pemilik ulayat bersama Kepala Seksi Kurikulum, Titus Kambunandiwan.

    Asrama guru ini sendiri dipalang pemilik ulayat sejak 19 Maret 2024. Bangunan tersebut dibangun di atas lahan masyarakat adat dan tidak ada uang ganti rugi dari pemerintah maupun kontraktor, yang diberikan kepada pemilik lahan.

    Baca juga:  PW Disebut Bakal Dampingi BTM di Pilkada Papua, Ini Respon Golkar Papua Barat

    “Puji Tuhan hari ini palang sudah dibuka. Apa yang menjadi keinginan dari pemilik lahan sudah kita respons, dan masyarakat bisa menerima itu,” kata Hendrik Kapuangan, Senin (3/2/2025).

    Hendrik yang baru satu bulan lebih dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan Teluk Bintuni ini, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Yustina Ogoney, Kepala Distrik Merdey, yang telah membantu menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas.

    Secara terpisah, Yustina Ogoney kepada media ini menjelaskan, pemalangan lahan itu karena tidak adanya komunikasi yang baik dari Dinas Pendidikan selaku pihak pemerintah maupun kontraktor selaku pelaksana pembangunan asrama. Padahal, asrama itu dibangun di atas lahan masyarakat adat.

    Baca juga:  Bonus Jumbo Menanti Atlet Papua Peraih Medali PON, Emas Dihargai Rp1 M

    Petrus Ogoney, pemilik tanah adat yang juga Kepala Kampung di Merdey itu sebelumnya sudah mencoba bersurat ke Dinas Pendidikan untuk meminta penjelasan. Namun surat tersebut, kata Yustina Ogoney, tidak pernah direspons oleh dinas.

    “Ya akhirnya pemalangan itu yang dilakukan. Tapi hari ini persoalan sudah selesai. Pak Kepala Dinas Pendidikan yang baru ini saya nilai baik, punya hati untuk masyarakat,” kata Yustina.

    Ke depan, lanjut Yustina, jika pihak dinas ingin menambah bangunan untuk SMA Merdey, sebaiknya menggunakan lahan sendiri yang masih kosong. Sehingga tidak ada persoalan dengan masyarakat yang berdampak terhambatnya proses KBM di Merdey.

    “Masih ada lahan di belakang sekolah itu. Memang kondisinya masih hutan, harus di land clearing dulu kalau mau bangun. Karena kalau mengandalkan lahan yang sudah bersih, sudah tidak ada lagi,” ungkap Yustina.

    Baca juga:  Simpang Suri-Haji Bauw jadi Kawasan 'KTL Prokes', Berlaku Mulai Juni 2021

    Sebagai orang nomor satu di pemerintahan Distrik Merdey, Yustina berharap Dinas Pendidikan bisa lebih memperhatikan lagi fasilitas yang dibutuhkan SMA Merdey. Sebab, sekolah itu saat ini sudah menjadi tempat belajar anak-anak dari distrik lain di sekitar Merdey, seperti Distrik Masyeta dan Moskona Raya.

    “Salah satunya asrama guru itu yang penting. Para tenaga pengajar ini harus dibuat nyaman tinggal di Merdey, sehingga mereka tidak meninggalkan tugas-tugasnya untuk mengajar anak-anak kami,” jelas Yustina.(LP5/Red)

    Latest articles

    3 Usulan Nama Distrik Baru Sudah Disepakati bersama Tokoh Adat dan...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pemkab Manokwari bersama DPRK Manokwari dan juga tokoh-tokoh adat telah menyepakati sejumlah usulan nama distrik baru dan juga kelurahan dalam penyusunan draft...

    More like this

    3 Usulan Nama Distrik Baru Sudah Disepakati bersama Tokoh Adat dan DPRK Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Pemkab Manokwari bersama DPRK Manokwari dan juga tokoh-tokoh adat telah menyepakati sejumlah...

    Pemprov Papua Barat Latih TP-PKK Olah Daun Kelor Jadi Pangan Bergizi

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan menggelar pelatihan...

    Dampak Gempa Rugikan Papua Barat Rp4 Triliun, Kepala BPBD: RPB Disusun untuk Tekan Risiko

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Gempa bumi yang mengguncang Papua Barat menyebabkan kerugian ekonomi hingga Rp4...