PEGAF, LinkPapua.com – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, optimistis angka prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem di Bumi Kasuari akan mengalami penurunan dalam waktu 3-6 bulan ke depan. Namun, ia menekankan pencapaian ini akan membutuhkan kerja keras dari semua pihak terkait.
“Bila kita semua kerja keras, 3-6 bulan ke depan stunting dan kemiskinan ekstrem akan turun,” ujar Waterpauw dalam kunjungan ke Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Rabu (7/6/2023).
Dalam kunjungannya tersebut, Waterpauw didampingi Ketua TP PKK Papua Barat, Roma Megawanti Pasaribu Waterpauw, serta Tim Satgas Percepatan Penanganan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Waterpauw mengungkapkan, angka prevalensi stunting dan kemiskinan ekstrem di beberapa daerah di Papua Barat masih tinggi, seperti yang terungkap dalam Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, termasuk di Pegaf.
Untuk mengatasi masalah ini, ia mendorong penanganan yang lebih intensif, salah satunya dengan pendekatan yang lebih dekat dengan masyarakat. “Kita coba berkolaborasi dengan segala komponen untuk atasi masalah ini. Coba libatkan tokoh-tokoh agama untuk bersama menyelesaikan ini,” katanya.
Waterpauw menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dalam upaya percepatan penanganan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) di Papua Barat dengan meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga dan kesehatan anggota keluarga. (LP9/Red)