BINTUNI, Linkpapua.com- Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop mengatakan, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) telah berperan penting dalam merawat toleransi. Organisasi ini menjadi bagian kemajemukan dan menguatkan pondasi kerukunan di Teluk Bintuni.
“Kita semua patut bersyukur bahwa kita memiliki ideologi Pancasila sebagai dasar negara yang berfungsi sebagai pemersatu juga berperan besar sebagai kunci dan pondasi kerukunan bangsa. Ini mendorong sikap persaudaraan yang erat disertai gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Matret saat membuka rapat kerja daerah KKSS Kabupaten Teluk Bintuni 2023, di Gedung Women Center, Distrik Bintuni, Sabtu (25/2/2023).
Rakerda mengangkat tema “Merawat Kerukunan dengan Semangat Gotong Royong Warga (KKSS) Mari Kita Tingkatkan Persatuan dan Persaudaraan di Perantauan”.
Matret mengungkapkan, KKSS menjadi salah satu organisasi yang punya eksistensi di Bintuni. Keberadaannya mencerminkan kuatnya toleransi.
“Dapat kita lihat secara sederhana pada KKSS yang menjadi wadah bagi begitu banyak suku kerukunan semacam ini. Saya yakini merupakan hasil dari ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi tumbuhnya rasa saling curiga dan berkembangnya benih-benih permusuhan,” kata Matret.
Ia juga memuji komitmen KKSS dalam menjaga soliditas di masyarakat. KKSS menurut Matret tak kenal lelah dalam merawat kerukunan dan toleransi serta membawa semangat gotong royong antarsaudara di Tanah Papua.
“Upaya-upaya seperti inilah yang membuat kita di Teluk Bintuni dapat menikmati kehidupan bermasyarakat dengan kondusif dan harmonis. Pelaksanaan rakerda tahun 2023 ini saya harapkan dapat menjadi forum evaluasi kegiatan organisasi selama satu tahun dan dapat menyusun program kerja serta tahun 2023. Melalui rakerda ini KKSS Teluk Bintuni dapat lebih aktif merangkul saudara-saudara Sulawesi Selatan serta mengembangkan organisasi ini makin baik ke depan,” pungkas Matret
Dalam sambutannya Ketua KKSS Teluk Bintuni Erwin Bedu Nawawi menyampaikan bahwa masyarakat Sulawesi Selatan bilamana di perantauan dapat merawat kerukunan dengan semangat gotong royong. Seperti dalam konteks perantauan ini sangat menghargai tujuh suku asli Bintuni serta menjaga kearifan lokal yang ada di tempat kita berpijak.
“Sehingga kita bisa bersama-sama bersinergi dengan Tujuh suku serta suku Nusantara lainya untuk membangun kabupaten Teluk Bintuni yang kita cintai,” kata Erwin. (LP2/red)