TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Proyek pembangunan Air Baku BWS Papua Barat di Kota Bintuni, yang dikelola PT Melo Aneka Raya belum mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Padahal, proyek yang berjalan sejak 2021 ini telah menelan anggaran Rp34,7 miliar.
“Hal ini menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan besar dari masyarakat terhadap kinerja proyek tersebut. Dari tahun 2013 pipa pipa sudah masuk ke rumah-rumah, tapi air tidak pernah mengalir,” kata Sarjani, salah satu warga Kota Bintuni, Jumat (22/3/2024).
Menurut Sarjani, proyek pembangunan air baku ini bisa dibilang gagal. Ia mengatakan, sudah beberapa kali dilakukan pergantian pipa ,namun sampai sekarang air bersih belum bisa dinikmati masyarakat.
“Diharapkan aparat penegak hukum segera mengambil langkah untuk meyelidiki hal tersebut, dikarenakan pekerjaan tersebut termasuk gagal,” harap Sarjani.
Sebelumnya Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, pernah menyoroti kinerja Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua Barat terkait proyek tersebut. Kasihiw mengkritisi proyek BWS yang tak mampu menyuplai air bersih ke wilayah kota Teluk Bintuni, meskipun proyek ini telah digulirkan sejak 12 tahun lalu.
“Saya akan meminta Kepala BWS agar pekerjaan tersebut diselesaikan, Ini sejak 2021 dan hingga kini belum dinikmati masyarakat,” ujar Kasihiw kala itu.
Salah seorang warga lainnya, Roby mengungkapkan pipa yang digunakan dalam proyek tersebut telah diganti dari paralon menjadi pipa besi sejak tahun 2001. Namun air yang dinanti belum juga mengalir.
“Dulu itu pipanya dari paralon, sekarang diganti dengan pipa besi. Dari jamannya pak Alfons Manibui, sampai pak Piet air belum jalan, sayang sekali anggaran itu terbuang dengan cuma-cuma,” tegasnya.
Mewakili Masyarakat, Roby berharap agar perwakilan rakyat yang telah terpilih di DPRD Kabupaten, DPR Provinsi Papua Barat, bahkan mewakili masyarakat Papua Barat di pusat (DPR RI), dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan akan air bersih dan kebutuhan lainnya. (LP5/red)