Jakarta, linkpapuabaratcom – Syukuran dalam rangka memperingati hari pahlawan 10 November 2020 di gelar Ikatan Mahasiswa Papua, dengan mengadakan diskusi dengan materi kesehatan terkait covid-19, Pendidikan dan Pemerintah, yang berlangsung di Anjungan Papua TMII, Jakarta, baru-baru ini.
Kegiatan yang bertemakan Pemuda dan Mahasiswa Papua Mendukung Pemerintah Pusat dan Daerah, Membangun Papua yang lebih baik serta mendorong pemerintah yang sistematis dan transparan, diikuti kurang lebih 50 peserta.
Kegiatan yang mengambil tema “Doa bersama pemuda dan mahasiswa Papua untuk kebersamaan dalam memupuk persatuan dan kesatuan generasi muda Papua yang cinta damai, aman dan sejahtera”.
Koordinator acara Cornelia Eveline Cabui, S.IP.,M.IP mengungkapkan, dengan banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi oleh negeri ini, kita patut meluangkan waktu sejenak dalam rangka meminta pertolongan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, terutama di wilayah Indonesia Timur yaitu tanah Papua.
Dalam menghadapi segala macam permasalahan tersebut segenap mahasiswa dan Pemuda Papua menyatukan hati untuk berdoa bagi negeri ini khususnya tanah Papua, ujar Cornelia.
“Cintai NKRI ini, cintai yang kau pakai, kepada ibu bapak di rumah, cintai negara ini, jangan cinta buatan karena ada kepentingan,” pesan dari Ramses Ohee seorang tokoh Pepera dan Ondoafi Kp. Asey Besar.
Cornelia mengajak segenap generasi muda Papua, aset emas bagi tanah Papua hendaknya kita bersatu, bersama-sama saling membantu untuk tujuan memperbaiki kerusakan-kerusakan masa lalu untuk menjadi masa depan yang terbaik sehingga dapat mensejahterakan masyarakat Papua.
“Momen ini dapat menjadi batu loncatan bagi para generasi muda yang dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan emas untuk bersama-sama menjadi agen perubahan yang dapat membawa tanah Papua menjadi lebih baik, bersatu dan transparansi dalam bingkai NKRI,” ujarnya.
Adapun kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk mengingatkan para generasi muda tentang, “Mengenang Jasa Pahlawan Nasional Papua”
Lulusan STIP-AN (Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara) ini menyebutkan, berbagai macam usaha perjuangan para pahlawan Nasional Papua mulai dari Frans Kaisepo, Johannes Abraham Dimara dan Silas Papare mengorbankan jiwa dan raganya untuk memerdekakan wilayah Papua dari para penjajah.
Semangat itulah diharapkan dapat ditularkan kepada seluruh generasi muda untuk dapat melanjutkan perjuangan membawa persatuan dan kesatuan di era milenial ini, paparnya.
“Perubahan Papua bergantung para generasi muda yang saat ini sedang dibekali secara akademik, mental dan loyalitas dalam dunia pendidikan agar dimasa depan dapat mengimplementasikan seluruh ilmu yang sudah diperolehnya dalam mengembangkan dan membawa kemajuan di tanah Papua. Semangat nasional dari pemuda diharapkan dapat menjadi harapan menuju Papua yang berkembang dan maju,” ujar Cornelia yang juga sebagai Manajer Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan ( PSKP Indonesia).
Generasi Muda, Aset Emas Bangsa
Cornelia Eveline Cabui, S.IP., M.IP juga menyebutkan, menghadapi berbagai tantangan di era milenium ini tidak dapat terlepas dari peran generasi muda yang sedang dipersiapkan untuk hal tersebut.
“Generasi muda merupakan aset emas bangsa, harus mempersiapkan dan membekali diri. Aksi juang nyata saat ini sedang dilakukan oleh para generasi muda yang sedang menepuh pendidikan. Hal ini dirasakan langsung oleh para mahasiswa yang menempuh pendidikan di universitas-universitas yang sudah menjalin kerjasama dengan Pemda Papua, sehingga dapat memfasilitasi semangat para pemuda OAP yang ingin menempuh pendidikan di luar Papua maupun para pemuda Papua yang berkesempatan untuk menimba ilmu di negeri orang. Hal ini semata-mata dilakukan untuk menyongsong Papua yang maju,” tambah Cornelia.
Sementara itu Ludia Amaye Maryen S.Pd yang juga mantan Miss Papua 2018 & Miss Indonesia Persahabatan 2018 juga sebagai pembicara dalam kegiatan tersebut, mengaku bahwa dirinya orang asli Papua namun bisa hidup dan menyelesaikan pendidikan sampai perguruan tinggi di Jakarta.
“Ini semua berkat kerja keras dan doa yang selalu mengiringi, cita cita yang harus di gapai. Pendidikan itu menjadi modal utama yang harus kita jalani dengan sungguh-sungguh,” ujar
Ludia Lulusan Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Japanese Education.
Koordinator peserta Julianti souisa mengatakan peserta yang hadir dari mahasiswa rantau yang terdiri dari universitas UKI, STIP, UNJ dan UNINDRA.
Julianti juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah Papua dan TNI-Polri yang telah mengaja kedaulatan bangsa.
Sementara itu Ketua DPRD Jayapura Abisai Rollo mengkapkan, generasi muda kami memiliki masa depan dan mereka tidak pernah melupakan sejarah bangsa yang besar, dimana Papua menjadi elemen penting dalam keberagaman Indonesia, ujarnya. (Rls/*)