26.7 C
Manokwari
Selasa, Oktober 15, 2024
26.7 C
Manokwari
More

    Soal Temuan Beras Kedaluwarsa di Manokwari, Bulog: Cuma Salah Tempel Stiker

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com– Perum Bulog memberikan klarifikasi terkait adanya dugaan pembagian beras kedaluwarsa di Kampung Maisepi, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari. Bulog menegaskan, beras yang dibagikan adalah jenis fortifikasi yang memiliki kualitas lebih bagus dari beras biasa.

    Hal ini disampaikan Kepala Cabang Perum Bulog Manokwari, Stephanus Kurniawan melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/10/2023). Kata Stephanus, pihaknya menindaklanjuti surat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua Barat nomor 100/452/kesbangpol PB/2023 tanggal 18 Oktober perihal penyampaian klarifikasi untuk menghindari hal-hal yang menimbulkan keresahan.

    Baca juga:  Pembangunan Museum Fasharkan TNI AL Dimulai, Hermus: Simbol Sejarah Masa Lalu

    “Kami sampaikan bahwa beras khusus fortivit merupakan beras foritifikasi yaitu produk beras yang telah ditambahkan fortivikan berupa vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya sehingga memiliki gizi lebih baik dibanding beras lain,” kata Stephanus.

    Kemudian dia menyebut beras fortifikasi yang diproduksi Bulog berupa kernel telah teruji secara laboratorium mengandung beberapa vitamin dan mineral. Beras tersebut menurutnya telah tersertifikasi registrasi PSAT yang dikeluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat Nomor Kementan RI PD.92.71-I-I-00-03-00012-02-2021.

    Baca juga:  Berkunjung ke Fakfak, Menteri Bahlil Kenang Perjuangan Merintis Bandara Siboru

    “Pengemasan beras fortivit menggunakan metode vakum bertujuan untuk mencegah udara dan bertujuan menjaga kualitas beras,” ucapnya

    Dikatakan bahwa beras fortivit yang disalurkan untuk program stunting diproduksi pada bulan April 2023 dan baik digunakan sebelum Bulan November 2023. Itu sesuai yang tertera pada stiker yang ditempel.

    Baca juga:  Kapasitas Angkut Pesawat di Bandara Rendani Sudah Bisa 100%, ini Syaratnya

    “Sedangkan stiker yang tertempel pada label pada kemasan tidak sesuai dengan tahun yang seharusnya, dikarenakan mendesak permintaan pada saat itu, sehingga pada saat produksi belum tersedia kemasan terbaru,” katanya.

    Sebelumnya sempat viral kemasan beras bantuan dari tim pencegah stunting kepada warga di Kampung Maisepi. Bulog menegaskan, bahwa yang terjadi hanya salah tempel stiker.

    Stiker yang terpasang di kemasan seharusnya masa kedaluwarsanya November 2023. Bukan 2022. (Rls/Red)

    Latest articles

    25 Anggota DPRK Wondama Ikut Orientasi, Diharap Bisa Tingkatkan Kompetensi

    0
    MANOKWARI,linkpapua.com – Sebanyak 25 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama mengikuti orientasi dalam rangka pengenalan terhadap tugas, fungsi dan wewenang sebagai legislator....

    More like this

    25 Anggota DPRK Wondama Ikut Orientasi, Diharap Bisa Tingkatkan Kompetensi

    MANOKWARI,linkpapua.com – Sebanyak 25 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama mengikuti orientasi...

    Yohanis Manibuy Janji Tingkatkan Kesejahteraan Guru di Daerah Terpencil Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Calon Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy meninjau Sekolah Dasar (SD) Mayenda di...

    Yohanis Janji Tingkatkan Kesejahteraan Guru di Daerah Terpencil Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com– Calon Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy meninjau Sekolah Dasar (SD) Mayenda di...