28.7 C
Manokwari
Sabtu, Maret 15, 2025
28.7 C
Manokwari
More

    Siklon Tropis Muncul di Papua, BMKG Ingatkan Potensi Badai Ekstrem

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manokwari merilis peringatan dini cuaca akibat kemunculan bibit siklon tropis 94W di Pasifik Barat sebelah Utara Papua, selama sepekan. Kondisi ini diprediksi bisa memicu munculnya badai hebat.

    Siklon tropis atau disebut juga topan (badai) merupakan badai melingkar yang intens. Dalam kasus yang ekstrem, siklon tropis dapat mengakibatkan hembusan angin melampaui batas 320 Km/jam.

    Di mana permukaan laut dapat mencapai tinggi enam meter di atas permukaan normal. Fenomena itu yang menyebabkan bencana di NTT dan NTB.

    “Kepada masyarakat, pemerintah harus siaga karena muncul bibit siklon tropis disebelah Utara Papua. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan disekitar sirkulasi siklonik yang harus diwaspadai dampaknya. Ini berpotensi menyebabkan tinggi gelombang laut mencapai empat meter,” kata Kepala BMKG Manokwari Daniel Tandi, Selasa (13/4/2021).

    Ditemui di ruang kerjanya, Tandi menjelaskan, bahwa siklon tropis diprediksi akan terus terbentuk hingga Senin 19 April mendatang. Untuk itu, selama sepekan ini, masyarakat yang bermukim disekitar daerah pesisir pantai diminta untuk selalu waspada.

    Baca juga:  Diperiksa 3 Jam, Kejari Manokwari Tahan Bendahara Dinkes Teluk Wondama

    Pemerintah pun diimbau untuk siaga dan sigap terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

    “Bukan hanya daerah pesisir pantai yang patut waspada, tetapi juga wilayah dataran tinggi karena siklon tropis mengakibatkan cuaca buruk berupa hujan lebat dan angin kencang. Jadi seluruh wilayah ini harus waspada,” kata Tandi.

    Tandi menerangkan, bahwa berdasarkan pantauan citra Satelit Himawari-8 kanal infra merah, menunjukkan pertumbuhan awan konvektif di sekitar sistem dalam enam jam terakhir. Namun demikian, model skala global menunjukkan bibit siklon tropis masih akan berada dalam kategori sedang dalam 24 jam kedepan.

    “Dari citra satelit juga terpantau siklon tropis akan berpropagasi kearah Barat Laut seiring dengan peningkatan intensitasnya. Dan meski masih dalam kategori sedang, masyarakat harus tetap waspada,” kata Tandi.

    Baca juga:  Kasus Perdagangan Anak di Fakfak : Korban Diberi Upah Rp50 Ribu, Layani Tamu Kafe Dapat Bonus Rp100 Ribu

    Perlu diketahui, bahwa bencana akibat dampak siklon tropis telah 10 kali terjadi di Indonesia. Kejadian terbaru disebut dengan siklon tropis seroja yang mengakibatkan bencana alam parah di wilayah NTT, NTB dan sekitarnya.

    Bencana banjir dan tanah longsor itu mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, dan puluhan lainnya meninggal dunia.

    Papua Barat Rawan Bencana

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat juga telah mengeluarkan peringatan dini di daerah itu beberapa waktu lalu. BPBD meminta warga mewaspadai cuaca ekstrem yang bisa memicu banjir dan longsor.

    “Warga agar dapat mengantisipasi cuaca buruk yang akhir-akhir ini sering terjadi. Apalagi Papua Barat termasuk daerah yang rawan banjir dan tanah longsor,” terang Kepala BPBD Papua Barat Derek Ampnir pekan lalu.

    Baca juga:  H-4 Jelang Pilkada, KPU Manokwari mulai Distribusi Logistik 

    Menurut Derek, sudah ada keputusan gubernur tentang siaga bencana. Ini perlu diikuti oleh pemerintah kabupaten/kota untuk siaga di daerah masing-masing.

    Ia juga mengingatkan masyarakat agar memperhatikan kondisi cuaca. Khusus Manokwari yang masuk dalam wilayah rawan banjir dan longsor diharapkan ada antisipasi lebih awal pada titik titik rawan.

    Derek mengatakan selain mitigasi bencana, masyarakat juga harus aktif dalam upaya pencegahan. Salah satunya dengan menjaga kondisi lingkungan dan tidak membuang sampah di sembarang tempat.

    “Kalau parit bersih maka air mengalir tidak ada penghalang sampai ke laut. Masyarakat yang melakukan perjalanan darat juga hati-hati longsor,” katanya.

    BPBD sendiri kata Derek, sudah melakukan berbagai persiapan dan kesiapsiagaan. Namun tetap dibutuhkan kerja sama semua lapisan untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem itu.

    “Papua Barat telah membentuk tim reaksi cepat bencana. Termasuk mempersiapkan relawan,” imbuh Derek. (LP7/red)

    Latest articles

    Sebar 1.000 Takjil, Polda Papua Barat Berkolaborasi dengan Ormas dan Mahasiswa

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Polda Papua Barat Bersama Ormas, BEM, Mahasiswa dan OKP membagikan 1.000 Takjil Kepada Masyarakat. Pembagian tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolda Papua Barat...

    More like this

    AMPI Papua Barat Daya Solid mendukung AMPI Dibawah Kepemimpinan Jerry Sambuaga

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Pengurus dan Kader Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Papua Barat Daya menyatakan...

    Kodam XVIII/Kasuari Terjunkan Personel dalam Pencarian Korban Hilang KM Dorolonda

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kodam XVIII/Kasuari, bersama Fasharkan TNI AL Manokwari dikerahkan untuk membantu tim Basarnas...

    Ardana Salakori Dikabarkan Hilang, Diduga Jatuh dari KM Dorolonda

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Kantor SAR Manokwari melaksanakan operasi pencarian seorang wanita yang dilaporkan terjatuh dari...