MANOKWARI, Linkpapua.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Nataniel D. Mandacan, membuka resmi kegiatan focus group discussion (FGD) dan asistensi penyusunan analisis standar belanja (ASB) Papua Barat, Senin (12/9/2022).
Menurut Nataniel, FGD dan ASB ini merupakan salah satu instrumen penting yang diamanatkan peraturan dalam menyusun perencanaan dan penganggaran daerah.
“Anggaran daerah dalam konteks otonomi dan desentralisasi menduduki posisi yang sangat penting. Namun, saat ini kualitas perencanaan anggaran daerah yang digunakan masih relatif lemah. Lemahnya perencanaan anggaran juga diikuti dengan ketidakmampuan,” kata Nataniel.
Nataniel mengatakan, pemerintah daerah meningkatkan penerimaan daerah secara berkesinambungan. Sementara, pengeluaran terus meningkat secara dinamis, tetapi tidak disertai penentuan skala prioritas dan besarnya plafon anggaran.
Menghindari permasalahan yang timbul dan agar pengeluaran anggaran daerah berdasarkan pada kewajaran ekonomi, efisien, dan efektif, lanjut Nataniel, anggaran daerah harus disusun berdasarkan kinerja yang akan dicapai daerah.
“Dengan menggunakan anggaran kinerja, maka anggaran daerah akan lebih transparan, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Nataniel mengungkapkan, salah satu instrumen yang diperlukan untuk menyusun anggaran daerah dengan pendekatan kinerja adalah ASB.
Dia mengingat pentingnya penyusunan ASB sebagai komponen dasar pengukuran kinerja keuangan dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai wadah komunikasi antarinstansi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang perencanaan, dipandang perlu untuk memantapkan dan memberikan bobot dalam mengoordinasikan penyusunan ASB. (LP9/Red)