27.6 C
Manokwari
Sabtu, November 23, 2024
27.6 C
Manokwari
More

    “Saya Akan Pake Cara-Cara Kekerasan,” Dirut Perusda BBM Teluk Bintuni Ancam Wartawan

    Published on


    BINTUNI, Linkpapua.com – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Bintuni Maju Mandiri (Perusda BMM), Markus Samaduda, menebar ancaman kepada sejumlah wartawan dan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Sisar Matiti, yang menyoroti kinerja perusahaan yang dipimpinnya. Hal ini juga akan dilaporkan ke kepolisian.

    Ancaman itu disampaikan Max, sapaan Markus Samaduda, kepada wartawan jurnalpapua.id, Senin (16/8/2021), melalui sambungan telepon. Max menyatakan keberatan dengan pemberitaan tentang kinerja Perusda BMM. Dia menilai pemberitaan itu telah mencemarkan nama baiknya.

    “Saya akan laporkan kamu semua ke polisi hari ini karena ini pencemaran nama baik. Kamu tidak pernah konfirmasi kepada saya, tiba-tiba kamu tulis barang ini dan saya merasa tidak nyaman. Ini menyangkut saya punya nama baik. Jadi kamu, Anes, dan semua yang kasih data akan saya proses,” kata Max kepada wartawan jurnalpapua.id.

    Sebelumnya, Direktur YLBH Sisar Matiti, Yohanes Akwan, menyoroti kinerja Perusda BMM yang tidak produktif. Tokoh pemuda Teluk Bintuni ini menyerukan Bupati Teluk Bintuni untuk segera menurunkan tim audit independen memeriksa kinerja keuangan perusda yang telah menerima uang penyertaan modal senilai Rp39 miliar.

    Baca juga:  Disebut tak Berkontribusi terhadap PAD, Begini Pembelaan Dirut Perusda BMM

    Sebelum pemberitaan terkait kinerja perusda yang belum memberikan konstribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Teluk Bintuni ini bergulir, sejumlah wartawan–termasuk jurnalpapua.id–sudah berupaya konfirmasi kepada Max.

    Pada 9 Agustus lalu pukul 13.00 WIT, sejumlah wartawan mendatangi Kantor Perusda BMM di Kompleks Kantor Dinas Perhubungan untuk menemui Max. Karena tidak ada di kantornya, salah seorang wartawati RRI yang ikut dalam rombongan ini, menghubungi Max melalui telepon dan menyampaikan maksud mau konfirmasi.

    Komunikasi awalnya dilakukan melalui aplikasi WhatsApp. Max yang saat itu mengaku sakit karena baru tiba dari Manokwari, sempat melontarkan pernyataan, “Ibu tanya-tanya untuk apa itu urusan internal kita?” .Namun, setelah dijelaskan mengenai tugas-tugas jurnalistik, Max membalas dengan kalimat, “Saya sudah jelaskan ke wartawan RRI minggu lalu.” Dia melanjutkan, “Isu kapal saya sudah jelaskan panjang lebar ke wartawan RRI, silakan konfirmasi.”

    Max menyuruh rombongan wartawan ini untuk mengutip penjelasannya yang sudah disampaikan ke wartawan RRI. Pernyataan itu dia ulang ketika dia menghubungi wartawati dengan meneleponnya.

    Baca juga:  Lautan Manusia Jemput Kedatangan Paslon YO-JOIN di Teluk Bintuni

    “Saya sudah jelaskan panjang lebar, ngga ada yang kami sembunyikan. Masak kalian tidak bisa koordinasi mengenai informasi ini. Sesama wartawan, kok. Kemarin saya sudah jelaskan di kantor satu jam lebih, mulai masalah kapal, kenapa sampai kita belum setor PAD. Saya mau kasih taue, PAD itu masalah ada di Bupati. Pemda tidak bayar kami punya utang selama tujuh bulan. Kita ada kejar kayak pengemis di kota ini,” urai Max melalui sambungan telepon.

    “Saya mau kasih tahu, masak kalian tidak bisa koordinasi saling menanyakan ‘Eh, kalian sudah ke perusda atau belum’. Rekamannya ada itu, tidak ada yang saya sembunyikan. Saya jelaskan masalah kapal segala macam, masalah hotel, masalah sampah. Kalian tinggal konfirmasi saya ke dia (wartawan RRI) dan tinggal kasih naik saja,” tukas Max.

    Dalam percakapan berikutnya, wartawati ini menegaskan ke Max bahwa media lain membutuhkan penjelasan itu dan mengutipnya dari wartawan yang mewawancarai sebelumnya apa diperbolehkan. Max lalu mengiyakan. “Informasi yang dari saya itu mau share siapa saja silakan, saya ada tunggu.”

    Baca juga:  Telan Rp8 M, Masjid Akbar Al Muttaqin Bintuni Diresmikan Hari ini

    Selama bergulirnya pemberitaan yang menyangkut kinerja Perusda BBM, penjelasan Max tersebut sudah dikutip dan dipublikasi, baik oleh jurnalpapua maupun media lainnya.

    Namun, belakangan Max menganulir pernyataan ini, meski sudah di jelaskan berulang-ulang. Max menyebut seharusnya wartawan yang mau menulis tentang perusda, bertemu dan konfirmasi dahulu dengan dirinya.

    “Kamu memang kurang ajar. Kau dapat data dari Anes itu kau tidak pernah telepon saya untuk tanya. Saya akan datang serang kau. Saya punya karyawan demo kau,” kata Max kepada wartawan jurnalpapua.

    Ketika ditawari untuk mengklarifikasi ulang atas pemberitaan yang dia sebut mencemarkan baik, Max menolaknya dengan menjawab, “Sekarang bukan saatnya untuk klarifikasi. Saya akan laporkan kau ke polisi, atau saya akan pake cara-cara kekerasan untuk hajar kau,” kata Max mengancam. (LP5/red)

    Latest articles

    Diujung Masa Kampanye Pilkada, HERO Terima Sejumlah Aspirasi Warga Amban ...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Beberapa jam jelang masa tenang kampanye pilkada serentak tahun 2024, Hermus Indou-Mugiyono menggelar kampanye di kelurahan Amban pada Sabtu (23/11/2024). Dalam kesempatan...

    More like this

    Pengusulan Matret Kokop Sebagai Bupati Teluk Bintuni Segera Diajukan ke Kemendagri 

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com- DPRK Teluk Bintuni selesai menggelar rapat paripurna istimewa pemberhentian Bupati Teluk Bintuni...

    Dorong Partisipasi Pemilih di Pilkada, KPU Teluk Bintuni Gelar Jalan Santai

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Teluk Bintuni menggelar kegiatan jalan santai...

    Asisten I Pemprov PB Wanti-wanti ASN: Tetap Netral, Kita Diawasi Bawaslu  

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Asisten I Pemprov Papua Barat Syors Alberth Ortisanz Marini memimpin apel gabungan...