26.4 C
Manokwari
Sabtu, Juni 7, 2025
26.4 C
Manokwari
More

    Realisasi PIN Polio Pegunungan Arfak Terendah di Papua Barat 

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapua.com – Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) mencatat angka terendah dalam realisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Provinsi Papua Barat. Sejumlah faktor menjadi kendala dalam mempercepat cakupan PIN di daerah ini.

    Kepala Seksi Survelens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Barat Owira Indow mengatakan, hingga saat ini di akhir putaran ke-3 PIN polio di Pegaf masih rendah. Ia menuturkan kendala yang dialami dalam melaksanakan imunisasi di antaranya, kondisi topografi daerah yang sulit dijangkau.

    “Walaupun kami sudah bekerja sama dengan Dinkes Pegaf kondisi daerah yang sulit, ditambah masyarakat yang sering ke Manokwari untuk bekerja/berdagang sehingga realisasi imunisasi di sana rendah,” ujar Owira saat workshop di Swiss-belhotel Manokwari, Kamis (24/10/2024).

    Selain topografi, kata Owira, kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya imunisasi, menjadi kendala tersendiri. Pihaknya terus berupaya untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait bahayanya virus polio.

    Baca juga:  KPU RI Sementara Ambl Alih Tahapan Pilkada Fakfak

    “Salah satu upaya kami yaitu dengan menggelar workshop kepada tokoh-tokoh agama di Pegaf. Diharapkan nantinya mereka yang akan menyampaikan kepada jemaatnya terkait virus polio dan imunisasi polio,” jelasnya.

    Yang ketiga, Owira Indow mengatakan bahwa masyarakat masih takut dengan pandemi Covid 19 yang lalu. Trauma itu menjadikan masyarakat menolak jika anak mereka ingin dilakukan imunisasi polio.

    “Masyarakat berpikir bahwa petugas kesehatan datang ingin melakukan vaksin Covid. Hal ini juga menjadi tantangan yang besar bagi pihak kesehatan untuk memberikan pemahaman bahwa yang yang ingin diberikan adalah imunisasi polio pencegahan untuk virus polio yang jika menyerang anak usia 0-5 tahun akan mengakibatkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian,” tambah dia.

    Lebih lanjut, Owira menuturkan data progres cakupan PIN polio di Papua Barat yaitu Kaimana putaran 1 (P1 : 107,5), (P2 : 121,1%) dan (P3 : 58,9%). Teluk Bintuni (P1 : 104,6%), (P2 : 104,3%) dan (P3 : 46,5%). Teluk Wondama (P1 : 102,1%), (P2 : 89,0%) dan (P3 : 78,4%).

    Baca juga:  Sambut HUT ke-170 PI, Panitia Gelar Lomba Gerak Jalan Pelajar dan Umum

    Selanjutnya ibukota provinsi Manokwari (P1 : 95,2%), (P2 : 87,6%) dan (P3 : 43,0%). Untuk Manokwari selatan (P1 : 97,5%), (P2 : 72,4%) dan (P3 : 12,1%). Kabupaten Fakfak (P1 :95, 0%), (P2 : 82,5%) dan (P3 : 40,2%). Serta pegunungan Arfak yaitu (P1 : 44,1%), (P2 :21, 5%) dan (P3 : 2,4%).

    “Sehingga total keseluruhan provinsi Papua Barat (P1 : 95,5%), (P2 : 87,8%) dan (P3 : 43,6%). Untuk putaran ke 3 akan berakhir di bulan Oktober ini. Maka dengan waktu tersisa ini kami akan memaksimalkan imunisasi polio agar dapat mengejar target diatas 95%,” paparnya.

    Ketua pelaksanaan Hendrik Marisan mengatakan bahwa dalam workshop akan disuguhkan materi mengenai virus polio. Sehingga memberikan pemahaman kepada peserta dan nantinya mereka akan memberitahukan kepada masyarakat lainnya di Pegaf.

    Ketua MU GPKAI Pilipus Manggaprouw menuturkan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh workshop ini. Selain menambah pengetahuan bagi tokoh-tokoh agama di Pegaf. Hal ini juga juga menjadi wadah dan sarana yang baik mengingat mereka adalah tokoh agama yang didengar oleh jemaatnya.

    Baca juga:  Update Covid-19 Kabupaten Manokwari Selatan, Tingkat Kesembuhan Sembuh Orang 98,0%

    “Mengingat bahaya virus polio ini tentu berpengaruh pada generasi yang akan datang. Jika generasi penerus terserang virus ini, lumpuh tentunya kita akan kehilangan harapan kepada mereka,” ujarnya.

    Sekretaris Dinkes Pegaf Aser Toansiba mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan ini dan akan membantu realisasi pelaksanaan PIN polio di Pegaf.

    “Saya imbau kepada masyarakat Pegaf jika ada petugas kesehatan yang datang mereka ingin menyelamatkan anak-anak kita dengan memberikan imunisasi polio. Jadi kalian tidak perlu takut,” kata dia.

    Dalam workshop ini turut hadir perwakilan UNICEF Papua Barat Firmansyah. Sebagai organisasi Kesehatan UNICEF juga turun andil dalam pelaksanaan PIN polio ini. (LP14/red)

    Latest articles

    Program MBG Dinilai Belum Menyentuh Kampung-Kampung di Manokwari

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.com - Meski digulirkan sebagai program prioritas nasional, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai belum menyentuh kampung-kampung di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Anggota...

    More like this

    Program MBG Dinilai Belum Menyentuh Kampung-Kampung di Manokwari

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Meski digulirkan sebagai program prioritas nasional, program Makan Bergizi Gratis (MBG)...

    Obet Rumbruren: MBG Bukan Sekadar Makanan Gratis, tapi Investasi Masa Depan Bangsa

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, menyebut program Makan Bergizi...

    Wabup Bintuni Gelar Open House Iduladha Bersama Warga Distrik Babo

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Wakil Bupati (Wabup) Teluk Bintuni, Joko Lingara, menggelar open house...