28.3 C
Manokwari
Kamis, November 21, 2024
28.3 C
Manokwari
More

    Realisasi PIN Polio Pegunungan Arfak Terendah di Papua Barat 

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapua.com – Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) mencatat angka terendah dalam realisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Provinsi Papua Barat. Sejumlah faktor menjadi kendala dalam mempercepat cakupan PIN di daerah ini.

    Kepala Seksi Survelens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Barat Owira Indow mengatakan, hingga saat ini di akhir putaran ke-3 PIN polio di Pegaf masih rendah. Ia menuturkan kendala yang dialami dalam melaksanakan imunisasi di antaranya, kondisi topografi daerah yang sulit dijangkau.

    “Walaupun kami sudah bekerja sama dengan Dinkes Pegaf kondisi daerah yang sulit, ditambah masyarakat yang sering ke Manokwari untuk bekerja/berdagang sehingga realisasi imunisasi di sana rendah,” ujar Owira saat workshop di Swiss-belhotel Manokwari, Kamis (24/10/2024).

    Selain topografi, kata Owira, kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya imunisasi, menjadi kendala tersendiri. Pihaknya terus berupaya untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terkait bahayanya virus polio.

    Baca juga:  PDI Perjuangan Papua Barat Tutup Penjaringan Cakada, Ini Daftar Lengkap Nama-nama yang Mendaftar

    “Salah satu upaya kami yaitu dengan menggelar workshop kepada tokoh-tokoh agama di Pegaf. Diharapkan nantinya mereka yang akan menyampaikan kepada jemaatnya terkait virus polio dan imunisasi polio,” jelasnya.

    Yang ketiga, Owira Indow mengatakan bahwa masyarakat masih takut dengan pandemi Covid 19 yang lalu. Trauma itu menjadikan masyarakat menolak jika anak mereka ingin dilakukan imunisasi polio.

    “Masyarakat berpikir bahwa petugas kesehatan datang ingin melakukan vaksin Covid. Hal ini juga menjadi tantangan yang besar bagi pihak kesehatan untuk memberikan pemahaman bahwa yang yang ingin diberikan adalah imunisasi polio pencegahan untuk virus polio yang jika menyerang anak usia 0-5 tahun akan mengakibatkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian,” tambah dia.

    Lebih lanjut, Owira menuturkan data progres cakupan PIN polio di Papua Barat yaitu Kaimana putaran 1 (P1 : 107,5), (P2 : 121,1%) dan (P3 : 58,9%). Teluk Bintuni (P1 : 104,6%), (P2 : 104,3%) dan (P3 : 46,5%). Teluk Wondama (P1 : 102,1%), (P2 : 89,0%) dan (P3 : 78,4%).

    Baca juga:  Wabup Teluk Wondama Harap BUMN Beri Kontribusi dalam Pengembangan UMKM

    Selanjutnya ibukota provinsi Manokwari (P1 : 95,2%), (P2 : 87,6%) dan (P3 : 43,0%). Untuk Manokwari selatan (P1 : 97,5%), (P2 : 72,4%) dan (P3 : 12,1%). Kabupaten Fakfak (P1 :95, 0%), (P2 : 82,5%) dan (P3 : 40,2%). Serta pegunungan Arfak yaitu (P1 : 44,1%), (P2 :21, 5%) dan (P3 : 2,4%).

    “Sehingga total keseluruhan provinsi Papua Barat (P1 : 95,5%), (P2 : 87,8%) dan (P3 : 43,6%). Untuk putaran ke 3 akan berakhir di bulan Oktober ini. Maka dengan waktu tersisa ini kami akan memaksimalkan imunisasi polio agar dapat mengejar target diatas 95%,” paparnya.

    Ketua pelaksanaan Hendrik Marisan mengatakan bahwa dalam workshop akan disuguhkan materi mengenai virus polio. Sehingga memberikan pemahaman kepada peserta dan nantinya mereka akan memberitahukan kepada masyarakat lainnya di Pegaf.

    Ketua MU GPKAI Pilipus Manggaprouw menuturkan bahwa pihaknya sangat mendukung penuh workshop ini. Selain menambah pengetahuan bagi tokoh-tokoh agama di Pegaf. Hal ini juga juga menjadi wadah dan sarana yang baik mengingat mereka adalah tokoh agama yang didengar oleh jemaatnya.

    Baca juga:  KP2IT Apresiasi Golkar Tunjuk Wonggor-Suryati sebagai Pimpinan DPRD 

    “Mengingat bahaya virus polio ini tentu berpengaruh pada generasi yang akan datang. Jika generasi penerus terserang virus ini, lumpuh tentunya kita akan kehilangan harapan kepada mereka,” ujarnya.

    Sekretaris Dinkes Pegaf Aser Toansiba mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan ini dan akan membantu realisasi pelaksanaan PIN polio di Pegaf.

    “Saya imbau kepada masyarakat Pegaf jika ada petugas kesehatan yang datang mereka ingin menyelamatkan anak-anak kita dengan memberikan imunisasi polio. Jadi kalian tidak perlu takut,” kata dia.

    Dalam workshop ini turut hadir perwakilan UNICEF Papua Barat Firmansyah. Sebagai organisasi Kesehatan UNICEF juga turun andil dalam pelaksanaan PIN polio ini. (LP14/red)

    Latest articles

    Terbukti Korupsi, Mantan Plt Kepala BKPP Teluk Bintuni Divonis 4 Tahun...

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Teluk Bintuni, DA, divonis 4 tahun penjara dalam putusan...

    More like this

    Terbukti Korupsi, Mantan Plt Kepala BKPP Teluk Bintuni Divonis 4 Tahun Penjara 

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)...

    Bawaslu Papua Barat ajak Media Terlibat Sukseskan Pilkada Serentak  

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Papua Barat menggelar Media Gathering bersama puluhan awak...

    Berpotensi jadi Alat Politik, Plt Bupati Wondama Minta Distribusi Bantuan Ditunda Sampai Pilkada 

    MANOKWARI,Linkpapua.com - Plt Bupati Teluk Wondama Derek Ampnir menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD)...