MANSEL, linkpapua.com-Warga Kampung Tobou, Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan mendesak pemerintah daerah melakukan normalisasi Kali Mati dan membangun bronjong untuk mencegah luapan air ke permukiman. Warga menyebut, kondisi Kali Mati sudah sangat serius.
“Masyarakat minta pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk membangunkan bronjong lanjutan dan normalisasi kali. Kalau tidak, bisa terjadi banjir. Permukiman bisa terendam saat hujan,” ujar tokoh pemuda Kampung Tobou, Jefri Mandacan, Selasa (26/9/2023).
Menurut Jefri, pembangunan bronjong dan normalisasi kali sudah sangat mendesak. Pemerintah daerah sudah harus memasukkannya dalam program 2024.
Jefri mengatakan, jika kondisi Kali Mati terus dibiarkan, dampak banjir bukan hanya terjadi pada kampung Tobou. Tetapi juga akan berimbas pada kampung lain di sekitarnya.
“Imbasnya bisa sampai ke beberapa kampung seperti, Kampung Hamawi juga akan terdampak,” jelasnya.
Untuk saat ini, Kali Mati masih bisa menampung volume air hujan. Tetapi ke depan kata Jefri, akan mengikis ke arah permukiman warga.
“Untuk itu, kita berharap pemerintah agar serius memperhatikan hal ini. Jangan tunggu terjadi baru diatasi. Karena itu, sudah terlambat,” ketusnya.
Jefri menuturkan, tahun 2019 silam terjadi banjir yang merendam permukiman akibat meluapnya Kali Mati. Kondisi ini bisa terulang jika tidak ada langkah antisipasi. (LP11/red)