29.2 C
Manokwari
Minggu, Januari 19, 2025
29.2 C
Manokwari
More

    PW Aisyiyah PB Sosialisasi Stunting: Harus Jadi Masalah Bersama

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Pengurus Wilayah (PW) Aisyiyah Papua Barat menggelar sosialisasi penanganan stunting di Aula MUI, Manokwari, Rabu (5/1/2022). Stunting menjadi isu nasional karena masih tingginya angka kasus di Tanah Air.

    Ketua PW Aisyiyah Papua Barat, Suriyati, mengatakan pihaknya menaruh perhatian besar terhadap masalah stunting. Sebab, kasus ini sangat terkait dengan masa depan generasi.

    “Ini harus menjadi masalah bersama. Tanggung jawab bersama. Sebagai organisasi perempuan, tentu kita bermitra dengan semua ormas maupun pemerintah,” jelas Suriyati.

    Baca juga:  Anggaran Lambat Kucur, Sekretaris DPR PB Tetap Agendakan Kunker ke Daerah

    Menurutnya, PW Aisyiyah consern pada banyak isu kemanusiaan. Tak hanya stunting, gizi buruk dan pendidikan juga menjadi bagian dari program rutinnya.

    “Meskipun kami organisasi keagamaan, tetapi dalam pelaksanaan kegiatan dan pelayanan tidak membatasi hanya bagi yang muslim saja. Tetapi umum. Selama ini kegiatan yang kita laksanakan sesuai dengan bidang-bidang di dalam organisasi, seperti kesehatan, pendidikan tablig, sosial, dan ekonomi,” paparnya.

    Kata Suriyati, stunting harus menjadi perhatian bersama. Sebab, kasus stunting masih cukup tinggi dan dampaknya bagi kemajuan generasi sangat besar.

    Baca juga:  Dinas Kesehatan Pegaf Gencarkan Germas Cegah Stunting sejak Dini

    “Akibat dari stunting ini dampaknya maka generasi ke depan tidak sehat karena secara kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi,” ujarnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Otto Parorongan, yang juga hadir mengungkapkan persoalan stunting terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Termasuk Papua Barat. Karena itu upaya penanggulannya harus simultan.

    “Stunting merupakan pertumbuhan yang tidak normal karena kurangnya asupan gizi. Masalah gizi ini merupakan tanggung jawab bersama. Ujung dari stunting adalah gizi buruk. Di seluruh kabupaten di Papua Barat terdapat persoalan gizi buruk ini, terutama di pedalaman,” paparnya.

    Baca juga:  Vaksinasi Dosis Pertama tak Capai 40%, Level PPKM akan Dinaikkan

    Dijelaskan Otto, berbagai upaya sudah dilakukan untuk penanganan secara komprehensif. Karena disadari betul oleh pemerintah bahwa gizi buruk ini dampaknya sangat luas. Anak-anak akan terbelakang, baik secara ekonomi maupun sosial.

    Otto juga mengungkapkan, tidak hanya soal stunting, Dinas Kesehatan Papua Barat selama ini juga sudah banyak bekerja sama dengan PW Aisyiyah Papua Barat. Salah satunya dalam penanganan penyakit TBC. (LP3/Red)

    Latest articles

    Asah Skill Komunikasi, GBI Manokwari Gelar Pelatihan Public Speaking

    0
    MANOKWARI,Linkpapua.com -Departemen Pemuda dan Anak (DPA) GBI menggelar pelatihan public speaking for youth yang diperuntukkan bagi generasi muda di Manokwari. Kegiatan digelar di aula...

    More like this

    Asah Skill Komunikasi, GBI Manokwari Gelar Pelatihan Public Speaking

    MANOKWARI,Linkpapua.com -Departemen Pemuda dan Anak (DPA) GBI menggelar pelatihan public speaking for youth yang...

    Hermus Indou:Perda Manokwari Kota Injil akan Direvisi Tahun ini

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan pihaknya bersama DPRK Manokwari akan merevisi Peraturan...

    Bertemu Menteri HAM Natalius Pigai, PFM Minta Hak-hak Masyarakat Tanah Papua jadi Perhatian

    JAKARTA, Linkpapua.com - Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Mananwir Paul Finsen Mayor...