MANOKWARI, LinkPapua.com – Sepekan pasca sejumlah insiden di wilayah di Kabupaten Fakfak, jajaran kepolisian terus memburu para pelaku. Pemeriksaan saksi-saksi juga dilakukan maraton.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Adam Erwindi, menjelaskan sejumlah upaya telah dilakukan jajaran Polda Papua Barat bersama Polres Fakfak.
“Kepolisian sangat serius untuk melakukan penindakan terhadap insiden di Fakfak dengan mengirimkan Tim Labfor untuk melakukan olah TKP penyerangan,” ujar Adam, Jumat (25/8/2023).
Adam mengungkapkan kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap sekitar 80 saksi. Walaupun, kata dia, saksi-saksi sempat merasa ketakutan memberikan informasi saat diperiksa.
“Syukur masyarakat mulai terbuka memberikan informasi ke kepolisian. Ini penting untuk mengusut tuntas insiden tersebut sekaligus mencegah agar kejadian tersebut tidak terulang kembali,” ungkap mantan Kapolres Manokwari ini.
Selain itu, kata dia, pihak kepolisian bersama TNI menjaga pintu keluar masuk wilayah Fakfak untuk mempersempit pergerakan para pelaku.
Serangkaian insiden di Fakfak bermula Senin (14/8/2023) saat kebakaran di SD YPPK St. Lukas Mamur, Distrik Kramomongga.
Kejadian serupa terulang, Selasa (15/8/2023), dengan penyerangan dan pembakaran di SMP Negeri 4 Kokas di Kramomongga serta kerusakan terhadap kendaraan.
Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur, mengalami luka parah akibat penganiayaan dan kemudian meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Fakfak.
Selanjutnya, Jumat (18/8/2023), terjadi pembakaran Kantor Distrik Fakfak Tengah. Proses penyelidikan terus berlanjut. (LP9/Red)