MANOKWARI, Linkpapua.com – Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat melakukan sosialisasi Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK) 2024. Sosialisasi dibuka Penjabat (Pj) Sekertaris Daerah (Sekda) Papua Barat Yacob Fonataba di Fujita Hotel Manokwari, Rabu (31/7/2024).
Menurut Yacob, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) adalah program keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Program ini sebagai upaya pemberian akses pendidikan tinggi seluas-luasnya kepada lulusan sekolah menengah.
Sudjanti Kamat, selaku pejabat pelaksanaan teknis kegiatan melaporkan, terhitung ada 167 peserta mahasiswa/mahasiswi ADiK yang akan diberangkatkan tahun 2024. Peserta tersebut tersebar di 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Mereka akan dikirim untuk belajar di luar Papua. Mulai dari Maluku sampai Aceh di 98 kampus universitas dan politeknik.
“167 mahasiswa ini akan diberangkatkan tanggal 6 dan 7 sesuai dengan panggilan aktif kuliah. Sementara ada beberapa mahasiswa yang sudah berangkat dan yang hadir disini orang tua mereka. Total ada 1.075 mahasiswa sementara dalam pembiayaan program ADiK,” katanya.
Sudjanti juga mengatakan bahwa yang akan diberikan pada sosialisasi ini adalah masalah teknis bagaimana dan apa yang harus dilakukan ketika para mahasiswa sudah berada di kampus tujuan.
Dirinya menambahkan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan pihak daerah tempat mahasiswa afirmasi dikirim. Di masing-masing daerah memiliki koordinator wilayah yang mengkoordinir mahasiswa afirmasi.
“Kuota afirmasi untuk setiap kampus di Indonesia sudah ada. Ke depannya kita akan bikin Papua Barat cerdas artinya kita tidak main-main anggaran dan anak-anak kuliah sesuai dengan keinginannya. Kedepan kami akan datang ke perusahaan dan lembaga-lembaga yang ada di Papua Barat dan kita mau tanya disana yang dibutuhkan itu lulusan apa, butuh ijazah apa. Sehingga kita akan kerja sama dengan kampus yang menyalurkan itu dan setelah lulus akan kembali ke instansi atau perusahaan itu,” ujar Sudjanti.
Dalam program ADiK mahasiswa dituntut untuk menjaga prestasinya. Pada setiap akhir semester mahasiswa diminta untuk mengirim Kartu Hasil Study (KHS) sebagai bentuk koordinasi apakah mahasiswa yang bersangkutan masih aktif kuliah.
“Kami minta KHS mereka tiap semester dari situ kita bisa melihat bahwa mahasiswa tersebut masih aktif kuliah sehingga semester depan beasiswa Afirmasi bisa diberikan” jelas Sudjanti.
Sudjanti menyampaikan bahwa sampai saat ini mahasiswa program ADiK yang telah lulus banyak bekerja di lembaga-lembaga pemerintah, kementerian, kehutanan, kemendagri dan kementerian pendidikan.
Pendidikan Penyokong Kemajuan
Yacob menyampaikan bahwa pendidikan merupakan penyokong kehidupan suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan suatu bangsa tidak akan berkembang dan terus mengalami kemunduran.
“Pendidikan sangat berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang diperlukan untuk melaksanakan dan memajukan pembangunan suatu bangsa.” Ujar Yacob
Menurutnya salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyiapkan kualitas SDM di Papua Barat adalah dengan program ADik.
“Mahasiswa/mahasiswi program adik diharapkan dapat berjuang untuk mengubah nasib secara khusus di Papua Barat” Katanya
Yacob berpesan
Yacob berpesan kepada mahasiswa agar bersungguh-sungguh sama masa study. Menjaga nama baik keluarga dan daerah asalnya. Pesan buat para orang tua agar orang tua selalu mengkoordinasikan dan berhubungan dengan anak-anak.
“Kalian di sini adalah anak-anak pilihan yang disiapkan untuk Indonesia emas 2045 yang akan datang. Karena tidak semua bisa mendapatkan kesempatan program ADiK ini maka, manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk orang tua selalu tanyakan kabar anaknya jangan sampe anaknya bingung di daerah baru sehingga mengalami tekanan mental,” imbuhnya. (LP14/red)