Manokwari,Linkpapuabarat.com– Pemerintah akan terus menggenjot produksi pertanian dan perkebunan di Provinsi Papua Barat. Selain APBD, APBN pun mengalir untuk pengembangan sektor tersebut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, Jacob Fonataba di Manokwari, Jumat, mengutarakan bahwa sektor ini mendapat perhatian serius dalam kebijakan anggaran tahun 2021.
“Selain meningkatkan daya tahan petani terhadap dampak pandemi COVID-19. Ini juga upaya pemerintah agar tidak terjadi kelangkaan pangan di Papua Barat,” sebut Fonataba.
Ia mengutarakan banyak komoditas yang menjadi perhatian Pemprov Papua Barat. Pemerintah kabupaten diharapkan melakukan hal yang sama.
“Peningkatan produksi padi masih menjadi prioritas di tahun 2021, termasuk pangan lokal seperti sagu, jagung dan ubi-ubian” katanya
Menurutnya, pemerintah pusat pun pada tahun 2021 akan mengucurkan program peningkatan produksi pertanian di Papua Barat, baik pada sektor pertanian maupun perkebunan.
“Komoditas kakao di Kabupaten Manokwari Selatan dan kopi di Pegunungan Arfak menjadi perhatian serius pemerintah pusat,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Fonataba, dua komoditas ini masuk dalam skema pengembangan ekonomi hijau di Papua Barat. Produksi kakao dan kopi akan terus dipacu untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Ia menyebutkan bahwa produksi kakao di Manokwari Selatan saat ini sudah rutin dikirim ke Surabaya serta ekspor ke Inggris. Sedangkan kopi baru bisa memenuhi kebutuhan lokal.
“Pengembangan kakao dan kopi terus kita dorong. Untuk kakao tahun depan akan ada pengembangan lahan perkebunan dari pusat maupun provinsi. Kopi juga demikian, tanaman akan terus kita perbanyak,” kata Jacob. (LPB1/red)