MANOKWARI,Linkpapua.com – Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere memimpin apel gabungan di ruas jalan Susweni, Jumat (5/7/2024). Di kesempatan itu, Ali Baham kembali mengingatkan dampak inflasi yang bakal terasa di semua sektor.
Menurutnya, inflasi Papua Barat masih fluktuatif. Kata Ali Baham, demi mengendalikan inflasi Pemprov Papua Barat mengaktifkan kembali lahan milik pemerintah di Susweni.
“Indonesia adalah salah satu negara yang terkena dampak panas secara global. Dampak ini mengakibatkan sektor pertanian mengalami masalah di antaranya susahnya air sehingga tanaman terkendala dalam proses pertumbuhan,” jelas Ali Baham.
Ia menjelaskan, masalah pemanasan global ini mengakibatkan harga pangan mengalami kenaikan. Dampaknya kemudian, stabilisasi pangan menjadi terhambat.
“Untuk itu pemprov berinisiatif mengolah kembali lahan Susweni. Kita ingin lahan Susweni kembali produktif dan menjadi solusi inflasi,” ujar Ali Baham.
Sampai saat ini lahan di Susweni telah disiapkan untuk menanam tanaman penyumbang inflasi tinggi. Di antaranya tomat, cabai, kacang panjang dan bawang merah.
“Diharapkan tanaman yang kita semua tanam ini akan menetralisir harga pangan di pasaran,” katanya.
Nantinya tanaman yang ditanam setelah dipanen akan diperuntukkan untuk dijual, dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
“Dengan kita berkebun ini harapannya mengurang bahan pangan yang memiliki nilai ekspor tinggi,” selanya.
Kata Ali Baham, Pemprov Papua Barat juga telah mencanangkan program untuk “Two Days No Rice” Dua hari tanpa nasi. Dengan metode ini harapannya dapat mengurangi nasi yang juga memiliki nilai ekspor yang tinggi. (LP14/red)