SORONG, Linkpapua.com – Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor (PFM) mengecam pembunuhan sadis yang dilakukan oknum TNI AL terhadap Kesya I Yolla Lestaluhu (20). PFM meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati.
“Saya sangat terpukul mendengar kejadian di Kota Sorong. Ada oknum TNI AL melakukan pembantaian terhadap seorang gadis sampai mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan nyawanya. Saya melihat dari sadisnya cara pelaku membunuh korban ini diduga kuat sudah direncanakan dibunuh di tempat lain dan dibuang di tempat lain,” ujar PFM kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).
Kesya I Yolla Lestaluhu (20) ditemukan tewas di Pantai Saoka, Kota Sorong. Di tubuh korban ditemukan puluhan sayatan dan luka tusuk.
“Puluhan luka tikaman dan sayatan di tubuh korban mensinyalir bahwa ini bukan lagi pembunuhan biasa. Tapi sudah pembantaian,” ketus PFM.
PFM mengutuk keras tindakan biadab itu. Ia pun berharap pelaku dihukum maksimal dengan hukuman mati.
“Pelaku harus dihukum mati, sebab ini sudah di luar perikemanusiaan. Seorang perempuan dibunuh dengan sadisnya dan dibuang begitu saja tanpa ada rasa kasihan,” jelas dia.
PFM juga menyampaikan duka cita atas peristiwa itu.
“Dan doa saya semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa kiranya berkat Tuhan menyertai keluarga korban.
Sebagai Anggota DPD RI di Komite 1 yang membidangi Pemerintahan, Politik, Hukum, Pertahanan Dan Keamanan, PFM juga meminta aparat mengusut keterlibatan pihak lain dalam pembunuhan itu. Ia berjanji akan terus memantau kasus ini.
“Saya juga mengingatkan Pimpinan TNI AL untuk bekerja;sama dengan Kapolresta Sorong untuk proses hukum dan kawal sampai tuntas. Tetap saya akan awasi dan monitoring kasus ini, karena ini merupakan satu-satunya kejahatan luar biasa yang baru terjadi di Sorong dan dilakukan oleh oknum aparat keamana,” kata PFM.
Kasus ini bermula dari penemuan mayat korban dalam kondisi tanpa busana di Pantai Saoka, Kota Sorong pada Minggu (12/1) sekitar pukul 09.45 WIT. Dari hasil penyelidikan, terungkap kasus ini merupakan dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oknum prajurit TNI AL yang bertugas di Satuan Komando Armada (Koarmada) III.
Ibu kandung korban, Aminah Lestaluhu tidak kuasa menahan tangis saat mendapati jasad anaknya di rumah sakit. Dia mengungkapkan dari keterangan dokter, tubuh anaknya dipenuhi luka tusukan.
“Menurut keterangan dokter, Kesia Irena Yola Lestaluhu alami 27 luka bekas tusukan di areal tubuh,” ungkap Aminah kepada detikcom di RSUD Sele Be Solu Sorong, Minggu.(LP10/Red)