Raja Ampat – Puluhan peserta tes CPNS formasi 2018 kembali mendatangi kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Raja Ampat untuk memastikan hasil mengumumkan tes, Senin (03/8/2020).
Para perserta seleksi nampaknya tak sabar lagi untuk mendengar hasil yang di nanti-nantikan selama ini. Mereka pun mendesak kepada pihak terkait agar segera mengeluarkan hasilnya. Selain itu, mereka juga tak menerima jika hasilnya akan dikeluarkan besok hari.
Berdasarkan hearing bersama Kepala BKD setempat, Koordinator lapangan, Yosepus Mamoribo menyampaikan, informasi yang diterima bahwa hari ini para kepala-kepala daerah saat ini melakukan pertemuan dengan Gubernur Papau Barat.
Informasi yang diterima, Kabupaten Kabupaten Tambrauw selesai melakukan pertemuan dengan gubernur PB, dan kepala telah menginstruksikan agar hari pengumukan CPNS 2018 ini diumumkan.
“Jadi kami juga menunggu hal itu seperti di daerah lain, dan sesuai informasi yang disampaikan Sekda bahwa sebentar jika sudah ada informasi dari bupati kepada Sekda maka akan langsung di sampaikan kepada Kepala BKD untuk di keluarkan hasilnya melaui website pemda”, jelasnya.
Ia menegaskan, para perserta hari ini akan tetap menunggu hingga hasilnya di keluarkan.
“Hari ini akan tetap di sini (kantor BKD) sampai hasilnya dikeluarkan. Kita tidak mau hingga besok”, tegasnya.
Sementara Kepala BKD Raja Ampat, Zainudin Ihamahu menjelasakan, pihaknya tidak akan menempel hasil mengumumkan seleksi CPNS, tapi akan di umumkan melalui website agar semua transparan.
“Semua peserta sekitar 2.000 lebih itu bisa dilihat nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan nilai Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) lalu di totalkan siap yang masuk peringkat. Jadi bukan hanya mengumumkan yang lolos tapi semua perserta seleksi namanya dimunculkan”, jelasnya.
Ditambahkan, peserta yang mengikuti tes SKD dan SKB total 2.466 orang, tetapi yang ikut tes SKD maupun tidak ikut semua hasilnya dikeluarkan.
“Yang tidak ikut tes berarti hasilnya nol, sedangkan yang hanya ikut SKD itu nilainya satu. Nama-nama peserta dari 2.466 orang itu semua di keluarkan agar semua akan lihat. Jadi tidak ada yang di sembunyikan”, terang Zainudin.
Misalnya, lanjut Zainudin, seleksi jabatan butuh lima orang bearti ranking atau nilai tertinggi ke satu hingga ke lima itu yang lolos. Nilai tertinggi ke enam sampai seterusnya tidak lolos, jadi kita berdasarkan rengking atau di nilai tertinggi”, jelasnya.
Terkait kuota 80-20, Zainudin menjelaskan, formasi untuk Raja Ampat dengan total kuota 320 tetap sesuai dengan ketentuan 80-20.
“80-20 OAP yang harus lolos 256 orang, tapi Raja Ampat OAP hanya 254 artinya kurang 2 orang, 2 orang itu pelamar OAP yaitu guru TK Waisai dan Saonek yang tidak ada, maka 2 orang itu di isi oleh formasi umum. Jadi OAP yang lolos 254 orang dan non OAP 66 orang. Dua orang itu karena tidak ada pelamar OAP kalau ada itu di pastikan OAP semua lolos”, tutur Kepala BKD.
Ketika hearing, sebagian peserta seleksi meminta agar hasil seleksi ditempelkan. Namun kepada BKD tetap hasil itu di umumkan melalui website dengan alasan agar semuanya jelas dan transparan. (LPB4/Red)