28.5 C
Manokwari
Jumat, Maret 28, 2025
28.5 C
Manokwari
More

    Pemprov Pastikan Pembangunan Bandara di Papua Barat Rampung di 2023

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat memastikan pekerjaan pembangunan dua Bandara di Papua Barat, yakni Bandara Rendani di Kabupaten Manokwari dan Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak, rampung sesuai rencana.

    Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat, Agustinus Kadakolo, mengatakan untuk pembangunan Bandara Rendani direncanakan rampung pada 2023. Sementara, Bandara Siboru di Fakfak, progres pekerjaannya diharuskan rampung pada akhir 2022 mendatang.

    “Pembangunan dua bandara di Papua Barat terus berjalan dan akan rampung sesuai perencanaan. Untuk itu pekerjaan tetap dilaksanakan meski sedang pandemi. Pembangunan Bandara Rendani direncanakan rampung tahun 2023, sedangkan Bandara Siboru selesai akhir 2022 mendatang,” kata Kadakolo kepada Linkpapua.com, Selasa (5/10/2021).

    Baca juga:  Polda Papua Barat Gagas Deklarasi Pemilu Damai bersama Ribuan Masyarakat

    Kadakolo melanjutkan, panjang runway (landasan pacu) Bandara Siboru Fakfak direncanakan sepanjang 1.500 meter yang mampu memuat pesawat jenis ATR. Pesawat tersebut adalah pesawat penumpang regional jarak pendek dengan kapasitas penumpang hingga 78 orang dalam konfigurasi kelas tunggal.

    Sementara, untuk Bandara Rendani dilakukan penambahan panjang runway sepanjang 300 meter dan saat ini tengah dilakukan pekerjaan box culvert (gorong-gorong) serta pembangunan relokasi jalan dan jembatan sebagai akses menuju bandara.

    Baca juga:  Kepala BKD PB Sebut Belum Ada ASN Diperiksa Terkait Pemalsuan Dokumen

    “Panjang runway Bandara Rendani itu 2.000 meter dan ada penambahan 300 meter. Saat ini sudah 100 meter, masih tersisa 200 meter lagi yang harus dikerjakan” ujar Kadakolo. “Jadi nanti total panjang panjang runway Bandara Rendani adalah 2.300 meter. Dengan begitu, dapat didarati pesawat yang lebih besar karena Manokwari merupakan ibu kota,” katanya lagi.

    Baca juga:  Polresta Manokwari Tangkap 5 Tersangka Pembunuh Yahya, 5 Lainnya Masih Buron

    Kadakolo menambahkan, saat ini pihaknya sedang menghadapi sejumlah sengketa gugatan lahan masyarakat terkait perluasan atau perpanjangan pembangunan Bandara Rendani. Namun demikian, persoalan tersebut tetap tak menghentikan pekerjaan proyek pembangunan program strategis nasional tersebut.

    “Kita (pemerintah daerah) dituntut untuk secepatnya menyelesaikan sejumlah permasalahan itu, semua sedang dalam proses penyelesaian. Intinya pembangunan tetap berjalan karena batas waktu kita hanya sampai tahun 2023 mendatang,” kata Kadakolo. (LP7/Red)

    Latest articles

    Pemkab Teluk Bintuni Cairkan Gaji-THR ASN, PPPK, dan Honorer Lebih Awal

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Menjelang perayaan hari raya Nyepi dan Lebaran Idulfitri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Papua Barat, mempercepat pencairan gaji dan Tunjangan...

    More like this

    Pemkab Teluk Bintuni Cairkan Gaji-THR ASN, PPPK, dan Honorer Lebih Awal

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Menjelang perayaan hari raya Nyepi dan Lebaran Idulfitri, Pemerintah Kabupaten...

    Perombakan Pejabat di Pemkab Teluk Bintuni, Plt Kepala Bappelitbangda Diganti

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Papua Barat, melakukan perombakan pejabat...

    Hilangnya Kasat Reskrim Bintuni, Senator PFM Desak Eks Kapolres Diproses Hukum

    SORONG, LinkPapua.com - Senator DPD RI, Paul Finsen Mayor (PFM), mendesak agar eks Kapolres...