MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 8 hektare di empat kabupaten prioritas pada 2025 ini. Sebanyak 5.280 bibit mangrove akan ditanam untuk memulihkan kawasan pesisir yang rawan abrasi.
Kepala Dinas Kehutanan Papua Barat, Jimmy Walter Susanto, mengatakan program ini merupakan bagian dari upaya pemulihan lingkungan di luar kawasan hutan. Empat kabupaten yang menjadi sasaran utama adalah Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, dan Teluk Bintuni. Masing-masing kabupaten akan mendapatkan alokasi rehabilitasi seluas 2 hektare.
“Jadi, masing-masing kabupaten 2 hektare sehingga secara keseluruhan di Papua Barat tahun ini rehabilitasi mangrove di luar kawasan hutan seluas 8 hektare dengan 5.280 bibit mangrove,” ujarnya pada pencanangan rehabilitasi mangrove di pesisir Kampung Wamesa, Manokwari, Kamis (8/5/2025).
Menurut Jimmy, program ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua Barat 2025. Salah satu lokasi awal kegiatan adalah Kampung Wamesa, yang juga menjadi lokasi binaan kelompok tani hutan Udai Maju.
“Penanaman mangrove ini kami sudah mulai dari tahun lalu di Kampung Wamesa dengan lahan seluas 2 hektare. Jadi, tahun ini kami tambah 2 hektare lagi sehingga selama 5 tahun ke depan kami akan terus melakukan rehabilitasi mangrove,” katanya.
Dia menambahkan, selain berfungsi sebagai penghijauan, tanaman mangrove berperan penting dalam menyerap karbon, menghasilkan oksigen, serta mencegah abrasi pantai yang bisa merugikan masyarakat pesisir.
Jimmy juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan pemilik hak ulayat yang telah mendukung pelaksanaan program ini.
“Kami sangat berterima kepada masyarakat dan pemilik hak ulayat yang telah menerima program dari Dinas Kehutanan Papua Barat karena mereka juga telah mengerti bagaimana pentingnya penghijauan pesisir dengan penanaman mangrove,” ucapnya. (LP14/red)




