RANSIKI,Linkpapua.com – Pemkab Manokwari Selatan menghentikan aktivitas belajar seluruh sekolah di Distrik Ransiki, mulai Rabu hari ini hingga 18 Agustus mendatang. Penghentian proses belajar mengajar dilakukan usai meluasnya aksi protes para peserta seleksi CPNS.
Aksi ini berlangsung sejak Senin lalu. Para pemrotes memblokade sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Mansel.
Mereka juga membakar ban bekas. Aksi tersebut mulai berlangsung di jalan utama pertigaan simpang Kampung Kemiri arah jalur dua Distrik Ransiki sekira pukul 11:05 WIT.
Sore hari Massa melanjutkan aksi dengan membakar kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Mansel.
Pemkab Mansel akhrinya mengeluarkan imbauan terkait situasi di Mansel saat ini. Surat dengan nomor 005/426/DIKBUD/MANSEL/VIII/2024 itu ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari Selatan Agus Mandacan.
Imbauan tersebut ditujukan kepada pejabat struktural eselon III dan IV, pejabat fungsional pengawas sekolah, kepala TK, SD, SMP, SMA, SMK/ Negeri/ Swasta se-Kabupaten Mansel.
Agus menyampaikan bahwa terkait pemberitahuan data hasil validasi tenaga honorer di Kabupaten Mansel, serta dalam menyikapi situasi dan kondisi di Ransiki dan sekitarnya maka diimbau untuk menyampaikan kepada staf dan dewan guru/ pengawas, ASN dan tenaga honorer agar tetap menjaga diri dan lingkungan dan tidak terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Diimbau juga untuk sekolah-sekolah di Distrik Ransiki dan Momi Waren untuk sementara proses mengajar dan belajar disekolah ditiadakan/diliburkan mulai Rabu 13 Agustus hingga 18 Agustus. Hari Senin 19 Agustus 2024 masuk kerja dan sekolah seperti biasa,” ujar Agus.
Agus berharap agar semua pihak bersama sama menjaga situasi keamanan di Mansel.
“Situasi ketertiban dan keamanan di wilayah ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” jelas Agus.(LP14/Red)