27.4 C
Manokwari
Jumat, April 26, 2024
27.4 C
Manokwari
More

    Pemkab Manokwari Diminta Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh

    Published on

    MANOKWARI-Pemerintah Kabupaten Manokwari, diminta mengevaluasi sistem pembelajaran jarak jauh karena dinilai menimbulkan beban baru bagi warga yang mengalami dampak COVID-19.

    Indonesia, bahkan hampir seluruh negara di dunia saat ini masih berperang melawan pandemi virus corona. Kondisi ini membawa ppengaruh pada penerapan sistem pendidikan, termasuk di Kabupaten Manokwari, Papua Barat

    Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada masa ini mengambil peran cukup besar terhadap kegiatan belajar mengajar baik di kota-kota besar maupun daerah yang baru berkembang.

    Salah satu teknologi informasi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan saat ini di Kabupaten Manokwari adalah pembelajaran Daring di tengah pendemi covid-19.

    Pembelajaran sistem daring sendiri bertujuan sebagai penghubung antara pendidik dengan siswanya lewat jaringan internet yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Media daring yang digunakan adalah bermacam- macam,mulai dari WhatsApp, Google Classroom, Website.

    Hal ini menjadi perhatian salah satu pemerhati pendidikan di Manokwari, Trisep Kambuaya. Trisep menilai sistem pembelajaran bersifat online ini dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat, guru maupun peserta didik.

    Baca juga:  RDP Soal Pejasa Ojek, DPRD Manokwari Desak Pemkab Segera Buat Regulasi

    “Dampak positif misalnya memicu percepatan transformasi pendidikan, banyak kursus online, kolaborasi orang tua dan guru untuk mendidik anak, membangun mental positif kepada anak, munculnya kreaktifitas tanpa batas, penerapan ilmu ditengah keluarga,” kata Trisep, Kamis (30/7).

    Selain dampak positif, rupanya juga ada dampak negatif yang patut menjadi perhatian pemerintah baik daerah maupun pusat. Sistem belajar mengajar tidak efektif, banyak anak tidak terlayani dengan baik karena kuota internet menjadi salah satu masalah dan factor utama dalam pembelajaran daring.

    Hal lain yakni sebagian besar orang tua dari anak-anak tidak memiliki handphone Android, sebagian besar orang tua siswa yang ekonominya terdampak pandemi covid-19 juga terbebani dan kesulitan dengan kuota internet.

    “Misalnya kalau ada warga yang memiliki 2-3 anak, lalu semua harus menggunakan kuota internet. Sudah pasti dia sulit mendapatkan biaya untuk membeli kuota, karena makan dan biaya hidup lain saja sudah sulit,” ujarnya lagi.

    Ia menyebutkan, jaringan internet di wilayah Manokwari belum tersedia secara merata. Hal pun akan menjadi persoalan baru anak-anak yang berada di wilayah terpencil.

    Baca juga:  Usai Dihibahkan Kemenhub, Pemkab Manokwari Akan Tingkatkan Fasilitas Pelabuhan Marampa

    “Anak-anak di wilayah perkotaan saja sudah mengalami kesulitan. Apalagi mereka yang di wilayah terpencil atau distrik dan kampung,”tambah dia.

    Dengan kondisi seperti ini, maka dinas pendidikan kabupaten Manokwari di minta untuk segera meninjau dan mengevaluasi kembali metode mengajar dari para guru yang tengah berlansung menggunakan sisitem daring.

    Kambuaya berpandangan, Dinas pendidikan tidak bisa serta merta menerapkan sistem atau aturan yang di terapkan dari Jakarta untuk disamakan di daerah. Metode mengajar sistem daring jika berkenan digunakan pada sekolah-sekolah yang di anggap fasilitas memadai dengan orang tua yang benar-benar telah siap untuk membantu mengajar anak mereka di rumah, bahkan juga telah siap dari sisi kelengkapan fasilitas.

    “Dibeberapa sekolah yang berada di sepanjang pinggir kota seperti, SD Inpres Diaspora Mulyono, Sekolah Dasar Segemey Amban, SD 02 dan SD 64 Amban, Sekolah Dasar 09 Anggori, Sekolah Dasar YPK Petrus Kafiar, Sekolah Dasar di kelurahan Sanggeng, Sekolah Dasar di wilayah Brawijaya & Kampung Ambon, sekolah Dasar di wilah Distrik Manokwari Timur, SD Inpres Kampung Inggramui, Sekolah yang berada wilayah distrik Manokwari Selatan, dan distrik Tanah Rubuh, Sekolah yang berada di wilayah Warpramasi, dan wilayah Pantura. Ini perlu dinas pendidkan mengambil kebijakan dengan membuka jadwal belajar mengajar di dalam gedung atau bisa juga dinas memfasilitasi untuk pemasangan tenda di luar halaman sekolah untuk proses belajar mengajar dengan memperhatikan aturan protocol covid-19,”ungkap dia.

    Baca juga:  Pemkab Manokwari Berhasil Pulihkan 25 Anak dari Stunting

    Dengan cara seperti ini Trisep yakin dapat membantu mengatasi atau memudahkan proses belajar mengajar bagi anak-anak atau orang tua yang tidak memiliki HP android atau kuota internet serta anak-anak yang tidak mendapatkan jaringan internet di wilayah kampung atau distrik terpencil di luar kota.

    Setidaknya kebijakan ini bisa di terapkan minimal khusus untuk anak-anak Kelas 1 SD sampai Kelas 3 SD di Kabupaten Manokwari agar anak-anak yang tidak memiliki HP android dan sejenisnya atau orang tua yang memiliki hp android namun tidak memiliki kuota internet bisa dapat hadir mengantarkan anak mereka secara lansung untuk mengikuti proses belajar mengajar secara dekat di sekolah masing-masing.(*/LP3)

    Latest articles

    Tuntut Pengangkatan jadi CPNS, Honorer Geruduk Kantor BKPP Teluk Bintuni

    0
    TELUK BINTUNI,LinkPapua.Com- Puluhan tenaga honorer Pemkab Teluk Bintuni berunjuk rasa di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Jumat (26/4/2024). Mereka menuntut kejelasan terkait...

    More like this

    Pemprov PB Minta Persiapan Kedatangan Wamendagri dan Pangdam Kasuari Dimatangkan

    MANOKWARI, linkpapua.com- Pemerintah Provinsi Papua Barat meminta seluruh stakeholder mematangkan persiapan kedatangan Wakil Menteri...

    Yayasan Kasih Rumbai Koteka Apresiasi Dukungan Kapolda PB di Bidang Pendidikan

    TELUK BINTUNI,LinkPapua.com - Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Yayasan Kasih Rumbai Koteka Yohanis...

    STIH Manokwari Gelar Wisuda, Komitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan 

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari menggelar rapat terbuka senat dalam rangka...