SORONG, Linkpapua.com – Proses identifikasi 17 korban pembakaran THM Double O di Kota Sorong masih berlanjut. Keluarga korban hingga kini tetap menunggu kepastian jenazah yang belum teridentifikasi.
Ada pemandangan pilu saat keluarga korban mendatangi TKP, Rabu pagi (2/2/2022). Mereka tampak tak kuasa membendung air mata. Suasana sedih pun menyelimuti lokasi tragedi maut yang menewaskan 17 orang itu.
Salah satu keluarga korban yang datang yakni anak dari Afiffah Mahesa Nuraini. Seorang bocah berusia 10 tahun. Afiffah sendiri adalah karyawan Double O yang ikut menjadi korban.
Saat tiba di lokasi, sang anak tampak menangis mencari cari ibunya. Dia tak dapat menahan tangisnya saat keluarga mengambil barang-barang sisa milik korban.
Bahkan seorang anggota Brimob Den B Sorong terpaksa memeluk anak berusia 10 tahun tersebut untuk menenangkannya. Orang-orang di lokasi ikut terbawa suasana.
“Mama ke mana? Mama ayo karena mama sudah janji ajak aku ke Papua. Mama, aku ada di Papua, Ma. Papua besar sekali, ya, Ma. Di sini indah pemandangannya. Aku lihat dari atas pesawat. Mama ayo jalan-jalan, Ma. Aku dah datang,” ujar bocah itu.
Anak itu terus menangis. Ia sesunggukan sambil menagih janji korban untuk datang ke sekolah mengambil rapor.
“Mama sudah janji mau datang ngambil rapor,” ucapnya terbata-bata.
Sang bocah terlihat mendekap barang-barang milik ibunya dengan erat. Sementara beberapa petugas berusaha menenangkannya.
Proses identifikasi 17 korban tewas dalam peristiwa pembakaran THM Double O akan dilanjutkan hari ini. Tim DVI Mabes Polri baru berhasil mengidentifikasi 5 korban. (LP3/Red)