MANOKWARI, LinkPapua.com – Patrix Barumbun Tandirerung terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pemuda Toraja Indonesia (PTI) Provinsi Papua Barat melalui Konferensi Wilayah I yang digelar, Sabtu (14/10/2023), di Manokwari.
Dalam proses pencalonan, Patrix diusulkan sebagai satu-satunya bakal calon oleh seluruh utusan organisasi kepemudaan Toraja tingkat kabupaten sehingga secara otomatis ditetapkan sebagai ketua sekaligus formatur terpilih.
Selain Patrix, juga terpilih empat orang mide formatur yang akan membantu ketua terpilih menyusun personalia pengurus wilayah PTI Papua Barat periode 2023-2026. Mereka adalah Erick Patandianan, Yosi Liling, Normiati Banno Pali, dan Edriant Yobel Edong Rumissing,
Panitia pengarah, Buce Teterissa, menjelaskan Konferwil PTI diikuti utusan dari 6 organisasi kepemudaan tingkat kabupaten serta 1 bidang kepemudaan Ikatan Keluarga Toraja.
Enam organisasi itu, yakni Ikatan Pemuda Toraja Manokwari, Ikatan Pemuda Toraja Manokwari Selatan, Ikatan Pemuda Toraja Teluk Bintuni, Ikatan Pemuda Toraja Teluk Wondama, Ikatan Pemuda Toraja Kaimana, dan Ikatan Pemuda Toraja Fakfak.
“Pegunungan Arfak diwakili utusan dari Bidang Kepemudaan Ikatan Keluarga Toraja (IKT) karena organisasi pemuda Toraja di daerah ini belum terbentuk dan fungsi pembinaan pemuda masih dikoordinasi oleh bidang kepemudaan IKT Pegaf,” jelasnya.
Patrix mengatakan PTI merupakan organisasi kepemudaan dalam lingkup Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia. PTI dilembagakan dari tingkat pusat, wilayah, hingga ke tingkat daerah. Namun jika di sebuah daerah/wilayah sudah ada organisasi kepemudaan Toraja yang eksis dan diakui dalam lingkup paguyuban masyarakat Toraja setingkat, maka organisasi itulah yang akan menjadi konstituensi PTI.
“Seperti di Papua Barat, karteker PTI hadir atas dukungan dan penugasan dari IKT Papua Barat serta Pengurus Pusat PTI sekaligus. Sementara, Konferwil dilegitimasi dan dihadiri seluruh organisasi kepemudaan Toraja tingkat provinsi yang mandat serta kehadirannya juga diketahui ketua IKT di daerah. Ini sangat penting untuk menegaskan bahwa secara kelembagaan walaupun ada perbedaan nomenklatur atau nama organisasi, tetapi kita tetap dalam satu tujuan dan tubuh yang sama,” jelas Patrix yang merupakan Wakil Ketua DPD KNPI Papua Barat Bidang Hukum.
PTI walaupun merupakan organisasi yang anggotanya disatukan karena kesamaan identitas kultur dan kedaerahan, akan tetap memosisikan diri sebagai organisasi yang inklusif dan siap bersinergi dengan organisasi kepemudaan maupun para pemangku kebijakan pembangunan pemuda di Papua Barat.
“Filosofi para leluhur yang kami hidupi di perantauan adalah padangna dinai mellese, langi’na ditingara tuka’, kurang lebih berarti di mana bumi kami pijak di situlah langit dijunjung sehingga program organisasi harus tetap kontekstual dan disemangati di mana organisasi ini eksis, dalam hal ini Papua Barat dan dinamika masyarakatnya,” tuntas advokat muda ini.
Pasca Konferwil, tim formatur akan menyusun pengurus dan segera mengagendakan prosesi pelantikan yang dirangkai dengan rapat kerja PTI Papua Barat. (*/Red)