TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Rapat paripurna perdana Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni menjadi momen penting bagi Bupati Yohanis Manibuy untuk memaparkan visi besar pemerintahannya selama periode 2025-2030.
Dalam sidang yang digelar di Ruang Sidang DPRK Teluk Bintuni, Jumat (7/3/2025), Yohanis menegaskan komitmennya dalam mewujudkan masyarakat Teluk Bintuni yang Sehat, Energik, Religius, dan Andal menuju daerah yang Smart dan Inovatif, atau yang disebut sebagai Visi SERASI 2025-2030.
Sidang paripurna ini dipimpin Ketua DPRK Teluk Bintuni, Romilus Tatuta, didampingi Wakil Ketua II Yasman Yasir, dan Wakil Ketua III Budi Irianto Nawarisa. Hadir pula Wakil Bupati Joko Lingara, pimpinan OPD, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam pidatonya, Bupati Yohanis menyampaikan rasa syukur atas pelantikannya bersama Wakil Bupati Joko Lingara oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, pada 20 Februari 2025 di Jakarta. Dia menegaskan bahwa pelantikan ini menandai berakhirnya kontestasi Pilkada 2024 yang berlangsung aman dan demokratis.

Lebih lanjut, Yohanis menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi Teluk Bintuni, termasuk kemiskinan, stunting, pengangguran, keterisolasian wilayah, kesenjangan infrastruktur, serta rendahnya daya beli masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah daerah mengusung visi SERASI 2025-2030, yang bertujuan menciptakan masyarakat yang mandiri, berkualitas, serta memiliki ekonomi yang kuat dan sejahtera.
Delapan Program Unggulan
Untuk mendukung pencapaian visi tersebut, Bupati Yohanis memperkenalkan delapan program unggulan yang menjadi prioritas selama masa kepemimpinannya.
1. Beasiswa Teluk Bintuni Smart – Memberikan kesempatan bagi masyarakat dan aparatur sipil negara untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
2. Otsus Card bagi Orang Asli Papua – Alokasi anggaran khusus untuk meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial bagi masyarakat asli Papua.
3. E-Government Terintegrasi – Meningkatkan efisiensi birokrasi dan pelayanan publik berbasis teknologi digital.
4. Konektivitas Antar Wilayah – Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan dermaga guna membuka akses ke wilayah-wilayah terisolasi.
5. Pembangunan Berbasis Kampung dan Distrik – Setiap kampung dan distrik mendapatkan anggaran infrastruktur sesuai kebutuhan daerah.
6. Pengembangan Agropolitan dan Agroindustri – Meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, perikanan, dan peternakan guna mendorong kesejahteraan petani dan nelayan.
7. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) – Mengoptimalkan potensi daerah dan mendorong investasi yang berkontribusi pada PAD.
8. Penguatan Lembaga Masyarakat Adat – Memberikan ruang dan dukungan anggaran untuk pelestarian budaya serta adat istiadat.
Fokus 100 Hari Kerja
Sebagai langkah awal, Yohanis juga menegaskan beberapa fokus utama dalam 100 hari kerja pertama pemerintahannya, di antaranya:
Evaluasi kinerja OPD serta penataan organisasi dan pengisian jabatan.
Penyesuaian kebijakan pembangunan daerah melalui perubahan RKPD dan APBD 2025.
Evaluasi infrastruktur dasar, ketersediaan pangan, inflasi, daya beli masyarakat, serta cakupan jaringan telekomunikasi di distrik.
Di akhir pidatonya, Bupati Yohanis menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin terdahulu atas kontribusi mereka dalam pembangunan Teluk Bintuni. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, DPRK, dan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan Visi SERASI serta membawa Teluk Bintuni menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik. (LP5/red)






