TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni, Papua Barat, menggelar Parade Truk Budaya memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-22 kabupaten. Parade menampilkan kekayaan budaya dari 7 suku asli Teluk Bintuni, yaitu Suku Sumuri, Kuri, Sough, Moskona, Irarutu, Sebyar, dan Wamesa.
Parade dimulai dari kantor Dinas Perhubungan dan berakhir di Gelanggang Argosigemerai, Distrik Bintuni Timur, Selasa (10/6/2025), yang dilepas langsung Plt Sekda Teluk Bintuni, Frans N Awak.
Mengusung tema ‘Serasi Menyapa Senja’, parade ini menggambarkan keharmonisan budaya yang dimiliki masyarakat Teluk Bintuni. Frans menjelaskan bahwa tema itu mencerminkan perjalanan waktu dan harapan untuk masa depan yang cerah.

Menurut Frans, parade ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi untuk mengenalkan dan mencintai warisan budaya 7 suku Teluk Bintuni. Pada truk-truk yang dihias, ditampilkan atraksi budaya seperti tarian, nyanyian, busana adat, dan miniatur rumah adat.

Frans memberikan apresiasi ke Disdikbudpora yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini. “Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman budaya,” ujarnya.
Selain itu, Frans juga mengajak masyarakat 7 suku untuk terus melestarikan budaya mereka agar tidak hilang dan tetap dikenal oleh generasi mendatang.
Sementara itu, Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, yang menerima peserta parade di Gelanggang Argosigemerai mengucapkan terima kasih kepada para ketua adat dan masyarakat adat yang telah menjaga budaya asli Teluk Bintuni.
“Terus jaga budaya adat 7 suku kita agar anak-cucu kita pun bisa ikut andil menjaga budaya dan adatnya di masing-masing suku asli Teluk Bintuni,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, masing-masing suku diberikan uang pembinaan sebesar Rp22 juta rupiah sesuai dengan usia Teluk Bintuni yang ke-22 tahun. (LP5/red)




