MANOKWARI – Meskipun alat Polymerase Chain Reaction (PCR) sudah ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari sejak beberapa bulan lalu, namun alat yang digunakan untuk mendiagnosis Corona Virus Disease (Covid-19) tersebut tidak kunjung digunakan.
Hal ini yang menjadi perhatian Panitia Khusus ( Pansus) covid-19 DPRD Manokwari. Ketua pansus, Romer Tapilatu mengatakan dari hasil koordinasi dengan gugus tugas (gustu) covid-19 Manokwari, diberi waktu sepekan agar alat tersebut bisa digunakan.
“Ada sejumlah hal yang menjadi perhatian kami, seperti alat PCR yang belum digunakan karena belum lengkap. Diharapkan kalau alat PCR sudah siap maka kita tidak bergantung sama alat milik pemprov. Apalagi covid ini kan sudah terjadi sekitar 4 bulan, masa belum siap sampe sekarang. Kita minta dalam seminggu bisa diselesaikan dan mereka sanggupi itu,”ujar Romer Selasa (11/8/2020).

Politisi PKPI ini mengatakan alasan belum beroperasinya PCR tidak rasional.
“Dari dinas bilang baru pertama pengadaan PCR sehingga baru mengetahuinya. Saya menilai itu alasan yang tidak rasional. Karena pemprov sudah punya, Teluk Bintuni juga sudah punya. Seharusnya alat itu dibeli langsung lengkap secara menyeluruh bukan dipisah-pisah,”tambah dia.
Selain persoalan alat PCR yang belum di operasikan, yang juga menjadi perhatian pansus adalah belum dibayarnya insentif atau biaya transport bagi para relawan yang selama ini membantu gustu covid-19 dalam mensosialisasikan pencegahan covid-19. Insentif yang belum diberikan selama 4 bulan terakhir ini. Sehingga pansus juga memerintahkan agar gustu covid-19 dapat segera menyelesaikannya.(LPB3/Red).




