MANOKWARI, LinkPapua.com – Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Ikatan Kerukunan Car Bike Online (IKCBO) Manokwari memberikan klarifikasi terkait aksi mereka pada 18 Maret lalu yang sempat dikaitkan dengan penolakan layanan transportasi Maxim di Manokwari.
Mereka menegaskan bahwa aksi tersebut bukan bertujuan untuk menolak Maxim, melainkan mengajak seluruh pemangku kepentingan duduk bersama membahas kebijakan transportasi yang adil dan tertib.
Wakil Ketua Organda Manokwari, David Mambrasar, yang didampingi Ketua IKCBO, Yohanis Mansim, menyesalkan adanya oknum yang memanfaatkan aksi damai mereka untuk menciptakan ketegangan antara pengemudi transportasi online dan konvensional.
“Dinodai oleh beberapa oknum yang menciptakan ketidaknyamanan antara pejasa transportasi online dan konvesional,” ujarnya, Kamis, (20/3/2025).
Ia juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi serta mengimbau seluruh pengemudi transportasi, baik online maupun konvensional, untuk tetap menjaga ketertiban.
“Saya juga imbau agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sambil menunggu pertemuan yang akan digelar antara pemda dinas terkait, aplikator (Maxim), dan pejasa konvesional/online,” katanya.
Sementara itu, Ketua IKCBO Manokwari, Yohanis Mansim, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap tindakan provokatif yang mencoreng nama baik Organda.
“Kami melakukan aksi damai ingin menyampaikan aspirasi kami kepada Bupati Manokwari. Namun, adanya oknum yang membonceng aksi kami dan membuat onar justru mencoreng nama baik Organda kami akan tindak serius,” ucapnya.
Ia pun mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam meredam ketegangan dan mendorong solusi terbaik bagi semua pihak.
“Saya sebagai ketua mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan pejasa transportasi belakangan ini yang menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat,” tuturnya. (LP14/red)





