BINTUNI, Linkpapua.com – Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) IV Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Bintuni berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Teluk Bintuni, Jalan Tisay, Selasa (9/8/2022).
Ketua MUI Teluk Bintuni, Ahmad Subuh Rapideso, mengatakan MUI harus mampu memberi manfaat luar biasa kepada masyarakat dengan bersinergi dan membangun kerja sama harmonis dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Teluk Bintuni.
“MUI dan pemerintah harus selalu menjadi mitra dalam mengimplementasikan tugas sebagai himayatul ummah (pelindung umat) khadimul ummah (pelayan umat), dan menjadi mitra pemerintah. Menjadi bagian dari seluruh masalah yang dihadapi umat,” kata Ahmad.
Dia berujar umat Islam adalah bagian terbesar dari bangsa Indonesia. Atas hal itu, kata dia, wajar jika umat Islam memiliki peran dan tanggung jawab besar pula bagi kemajuan dan kejayaan Indonesia di masa depan. “Khususnya di Kabupaten Teluk Bintuni yang kita cintai bersama,” ucap Ahmad.
Namun demikian, lanjut Ahmad, adalah suatu hal yang tidak boleh dinafikan bahwa umat Islam masih menghadapi persoalan di berbagai aspek, baik itu aspek sosial, pendidikan, kesehatan, kependudukan, ekonomi, maupun politik.
“Sistem pendidikan nasional harus dan terus mengedepankan nilai-nilai ketuhanan yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia serta unggul dalam inovasi dan teknologi,” tuturnya.
Ketua MUI Provinsi Papua Barat, Ahmad Nausrau, mengatakan melalui Musda IV MUI Teluk Bintuni membawa perubahan yang semakin baik ke depannya. Salah satu harapannya adalah menjadikan ulama sebagai panutan, melaksanakan dakwah, dan mengembangkan ukhuah Islamiah.
Sementara, sambutan Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, yang dibacakan Plt. Sekretaris Daerah Teluk Bintuni, Frans N. Awak, menjelaskan banyak problematika umat dan bangsa harus segera diatasi. Berbagai masalah, kata dia, tentu tidak dapat dilakukan oleh pemerintah.
“Maka dengan adanya lembaga Majelis Ulama Indonesia, ormas Islam, serta pondok pesantren yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni, memegang peranan strategis dalam mengatasi berbagai masalah umat dan negara,” terang Frans.
Frans menyerukan bahwa inilah saatnya membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar di berbagai bidang, baik ekonomi, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan. (LP5/Red)