BINTUNI, Linkpapua.com – Rangkaian pelaksanaan musyawarah cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Papua Barat telah selesai di 7 daerah. Hari ini muscab akan digelar di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Alhamdulillah kita sudah melaksanakan muscab di 6 kabupaten dan 1 kota. Besok (hari ini, Teluk Bintuni) yang kedelapan,” terang Ketua DPW PPP Provinsi Papua Barat, Yasman Yasir, Jumat (26/11/2021).
Setelah Bintuni, muscab akan digelar serentak di 5 kabupaten pada 30 November 2021. 5 kabupaten ini menjadi gelombang terakhir muscab PPP.
“Setelah itu tugas DPW sudah selesai,” sebut Yasman.
Pelaksanaan muscab PPP di Papua Barat diawali di Teluk Wondama pada 28 Oktober 2021. Kemudian dilanjutkan pada 6 November di Kota Sorong. Lalu menyusul pada 10 November di dua kabupaten yaitu Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak.
Selanjutnya pada 13 November dilaksanakan di Kabupaten Manokwari. Kabupaten Kaimana tiga hari berikutnya yakni 16 November. Pada 23 November menyusul Kabupaten Fakfak.
Yasman mengatakan, Partai Persatuan Pembangunan mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Fakfak hadir dalam pelaksanaan muscab di Fakfak. Begitu juga dengan pelaksanaan muscab di Manokwari, Bupati Hermus Indow juga hadir.
“Di kabupaten lain seperti Kota Sorong kepala daerahnya mungkin ada kesibukan maka tidak sempat hadir dalam pelaksanaan muscab. Kami pun ikut memberi apresiasi,” jelasnya.
Dijelaskan Yasman, pada 30 November akan di laksanakan muscab akbar oleh lima kabupaten. Yaitu Kabupaten Maybrat , Kabupaten Sorong, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Raja Ampat.
“Muscab akbar itu menjadi puncak nantinya. Apabila selesai, maka selesai sudah pelaksanaan muscab PPP di wilayah Papua Barat,” ujar Yasman.
Dia juga menyebutkan yang menjadi kendala dalam menghadiri pelaksanaan muscab di beberapa kabupaten dan kota adalah masalah transportasinya. Namun tetap bisa diselesaikan.
Yasman juga mengutarakan terkait animo masyarakat secara khusus yang ingin bergabung ke PPP. Menurutnya banyak yang berpindah dan kembali bergabung ke partai berlambang Ka’bah tersebut.
“Banyak kader partai lain sudah berpindah ke PPP. Juga kader Partai PPP yang sempat hengkang kini kembali lagi,” tuturnya.
Dia juga mengakui, dulu sempat kader-kader PPP berpisah karena dualisme kepemimpinan. Ini juga menyebabkan banyak kader beralih ke partai lain.
“Jadi ini yang disampaikan oleh Ketua Umum Kita (Suharso Monoarfa) kembalikan suara PPP yang 11 juta itu. 11 juta itu harus di kembalikan di tahun 2024. Saya yakin dan percaya dengan kepemimpinan kami di wilayah kita bergerak dari nol, bukan saya sendiri teman-teman dari wilayah lain juga turut membantu saya. Kita semua saling bekerja sama untuk membesarkan PPP,” jelasnya.
Yasman optimistis, di Pileg 2024 PPP bisa merebut tiga kursi di DPR provinsi. Begitu juga dengan daerah, ia yakin akan ada capaian signifikan.
“Saya meyakini Fakfak ke depan akan bisa mendapatkan tiga kursi minimal, karena pernah PPP berjaya di sana,” kata Yasman.
Untuk pelaksanaan Muscab ke V DPC PPP Teluk Bintuni, Yasman berpesan, pilkada telah selesai. Saatnya saling rangkul.
“Partai Persatuan Pembangunan terbuka untuk semua, siapa saja boleh bergabung karena kita di Papua Barat sudah di prioritaskan bukan hanya Kader yang beragama Islam saja yang boleh bergabung. Protestan, Katolik, bahkan Hindu pun bisa bergabung. Begitu juga dengan kaum perempuan dan milenial bebas kita terbuka untuk semua. Mari kita sama-sama membesarkan PPP di Papua Barat,” pungkasnya. (LP5/Red)