SOLO, Linkpapuabarat.com-Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 ini, Monumen Pers Nasional (MPN) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta menggelar pameran mengenai sejarah terbentuknya organisasi wartawan tertua di tanah air, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada tahun 1946.
Selain itu, juga dipamerkan cerita perjalanan seputar Hari Pers dari masa ke masa. Masyarakat bisa mengetahui sejarah Hari Pers dan bagaimana perhelatan hari pers dari tahun ke tahun, termasuk logo HPN yang berganti-ganti setiap tahunnya bisa disaksikan di ruang pameran ini.
Pameran mulai berlangsung tanggal 8 Pebruari 2021 dan akan dibuka secara resmi bertepatan dengan Hari Pers Nasional, 9 Pebruari 2021 seusai mendengarkan pidato Presiden Joko Widodo yang dilakukan secara virtual.
Pameran kali ini berlangsung di Hall Monumen Pers Nasional dan bisa dikunjungi oleh masyarakat umum dengan tetap menaati protokol kesehatan. Masyarakat yang akan mengunjungi pameran harus melalui pemeriksaan suhu, mencuci tangan terlebih dahulu dan mereka yang masuk dilakukan bergantian agar tidak terjadi kerumunan.
Menurut Kepala Monumen Pers Nasional (MPN), Widodo Hastjaryo, selain dinikmati secara langsung di Hall Monumen Pers Nasional, pameran tentang sejarah terbentuknya PWI dan perjalanan Hari Pers Nasional ini juga bisa dilihat secara virtual.
“Mengingat masa pandemi covid-19 agar tidak terjadi kerumunan dan mengurangi interaksi warga, maka pameran kali ini juga kami sajikan secara virtual. Apalagi teknologi komunikasi dan informasi sudah mendukung untuk itu. Warga bisa menyaksikan pameran tersebut lewat media sosial milik Monumen Pers. Bisa lewat Instagram, facebook dan twitter yakni @monumenpers. Bisa juga lewat Youtube yakni Monumen Pers Nasional,” tambah Widodo.
Ditambahkan Widodo, dalam pameran ini ditampilkan berbagai koleksi foto-foto mengenai Kongres Wartawan pada 9 Pebruari 1946, yang merupakan cikal bakal terbentuknya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Kongres tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh nasional yaitu, Tan Malaka, Rosihan Anwar (Harian Merdeka), Sumanang dan lainnya. “Ada juga materi poster-poster ekspose tokoh yang menjadi ketua, sekretaris, dan anggota pertama PWI hasil kongres,” kata Widodo.
Mereka adalah Sumanang Surjowino (Harian Pemandangan) sebagai Ketua, Sudarjo Tojkrosisworo (Dharmo Kandha) sebagai Sekretaris, Sjamsuddin Sutan Makmur (Harian Rakjat Jakarta), B.M. Diah (Harian Merdeka), Abdul Rachman Nasution (Antara), Ronggodanukusumo (Suara Rakyat), Muhammad Kurdie (Suara Merdeka), Bambang Suprapto (Penghela Rakyat), Sudjono (Surat Kabar Berjuang), Suprijo Djojosupadmo (Kedaulatan Rakyat) dan lainnya.
Ditampilkan juga beberapa koleksi peninggalan tokoh-tokoh pertama PWI seperti koran, mesin ketik, kamera, dan lain-lain. Beda-benda tersebut sangat berararti bagi jagat pers nasional khususnya PWI.
“Mungkin banyak anggota PWI era sekarang yang belum mengetahui atau mengenal benda-benda bersejarah ini,” papar Widodo.
Dalam pameran kali ini juga dipamerkan kronologi penetapan Hari Pers Nasional.Ada pula poster-poster dan dokumen pelaksanaan HPN dari masa ke masa yang meliputi tagline HPN, logo HPN dan filosofinya, maskot HPN, buku-buku HPN hingga foto-foto pelaksanaan HPN.
Sementara itu, dalam rangka memperingati HPN 2021 ini, PWI Surakarta bersama Monumen Pers Nasional dan masyarakat pers di Surakarta menggelar berbagai kegiatan.
Di antaranya “Ngopi Bareng” bicara seputar pers yang digelar secara online dengan menghadirkan dua narasumber yakni Dirjen Informasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Prof Dr. Widodo Muktiyo dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Ada juga Talskhow bertajuk Peran Pers di Masa Kekinian bertempat di Studio TATV, tirakatan dan sarasehan hingga Gowes Bareng Wartawan bersam mitra.
Menurut Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan memperingati HPN yang digelar di Surakarta kali ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang tetap menjaga protokol kesehatan. (MCH/red)