MANOKWARI, LinkPapua.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Papua Barat mengungkap bahwa di Bumi Kasuari minim guru produktif. Kondisi itu terjadi di semua jenjang pendidikan, mulai TK, PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Mengatasi hal itu dijalankan program keahlian ganda.
“Mulai dari TK, PAUD, sampai ke SMA/SMK. Yang paling ribet dari semua itu adalah SMK. Kenapa? karena dibutuhkan guru produktif, misalnya jurusan otomotif kendaraan ringan. Jadi, harus punya guru yang punya layar belakang otomotif. Atau guru perminyakan, pertambangan minyak, ya, dia harus punya guru yang punya notabene adalah sarjana berlatar belakang pertambangan,” kata Kepala Bidang SMK Disdik Papua Barat, Arius Mofu, Jumat (25/11/2022).
Arius mengungkapkan, karena minimnya guru produktif, Disdik Papua Barat harus melakukan program yang namanya keahlian ganda.
“Misalnya, guru matematika atau guru bahasa Inggris, tapi sedikit-sedikit bisa paham tentang misalnya komputer atau misalnya otomotif. Ya, sudah kita kirim ke Balai Teknologi Balai Besar Teknologi Informasi untuk didiklat selama 1 sampai 3 bulan,” bebernya.
Namun, untuk memenuhi hal tersebut akan disesuaikan dengan kemampuan daerah. Sejauh ini sudah ada berapa guru yang mengikuti diklat. “Sudah lakukan kemarin baru kirim sekitar 48 orang yang tahun lalu 16 orang,” sebutnya.
Kebutuhan guru produktif di Papua Barat sekitar 400 sampai 500 orang. (LP9/Red)