26.2 C
Manokwari
Sabtu, Juni 7, 2025
26.2 C
Manokwari
More

    Mewujudkan Kemakmuran Masyarakat Papua Barat dari Program MBG

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Program makan bergizi gratis di Manokwari menjadi sorotan utama dalam sebuah sosialisasi yang digelar di Asrama Mahasiswa Sorong, Distrik Amban, Manokwari, hari ini Senin 2 Juni 2025. Program MBG merupakan salah satu upaya nyata pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, Anggota DPRK Manokwari, Trisep Kambuaya, dan perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Suhud.

    Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, mengungkapkan komitmennya sebagai wakil rakyat yang membidangi dibidang kesehatan untuk membantu masyarakat, terutama terkait isu penolakan program makan bergizi gratis di Tanah Papua.

    “Program makan bergizi gratis ini adalah inisiatif pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo, bertujuan untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui,” jelas Obet.

    Obet Rumbruren menegaskan pentingnya program pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi masyarakat di Papua. Ia menekankan perlunya pemisahan alokasi dana APBN, APBD, dan dana khusus lainnya untuk pendidikan dan kesehatan secara jelas dan terarah.

    Baca juga:  Kutuk Penyerangan Prajurit TNI di Maybrat, Bupati Manokwari: Basmi Kelompok Teroris Ini!

    Lebih lanjut, Obet juga berbagi pengalaman pribadinya dalam membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan melalui posisinya di Komisi IX.

    Sementara itu, perwakilan Badan Gizi Nasional Suhud memaparkan mengenai program makan bergizi gratis untuk warga Manokwari. Ia juga menegaskan dengan membawa harapan besar agar program pemerintah ini dapat berjalan baik di wilayah Manokwari.

    “Target kami di Papua Barat adalah tersedianya minimal 16 dapur gizi, namun, saat ini baru ada 4 dapur yang beroperasi dan semuanya berada di kota,” ungkap Suhud.

    Ia menjelaskan alasan keterbatasan ini, yakni perlunya edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai ketentuan pembangunan dapur gizi, seperti kewajiban melayani 3.000 hingga 4.000 penerima manfaat per dapur. BGN mengidentifikasi akan ada tiga kategori dapur sehat yakni Dapur Mandiri, Dapur Mitra BGN, dan Dapur yang Dibangun BGN Sendiri.

    Suhud menjelaskan bahwa BGN baru terbentuk pada 8 Agustus 2024, namun telah menyiapkan sekitar 2.000 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dan hampir 1.700 dapur telah beroperasi di seluruh Indonesia. Target total penerima manfaat tahun ini adalah sekitar 82 juta orang.

    Baca juga:  Resmi Jadi Gubernur Papua Barat, Dominggus: Kita Menuju Masa Depan Lebih Baik

    Saat ini BGN juga sedang melatih 32.000 Kepala Dapur SPPG yang diharapkan selesai pada Agustus dan siap mendukung operasional dapur di seluruh Indonesia.

    “Anggaran kami adalah yang terbesar di antara kementerian lain, alokasi Rp 71 triliun tahun ini dan penambahan di semester 2, serta Rp 261 triliun untuk tahun depan. Sasaran program mencakup peserta didik (PAUD hingga Pesantren), ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” terang Suhud.

    Tujuan program ini meliputi peningkatan asupan dan pengetahuan gizi, pola makan sehat, peningkatan prestasi dan partisipasi siswa, pengurangan angka putus sekolah, serta pemanfaatan bahan pangan lokal dan peningkatan ekonomi UMKM. Setiap dapur akan mempekerjakan 45- 50 relawan lokal dengan gaji harian.

    Suhud juga menjelaskan alur penentuan lokasi dapur dan mitra, yang melibatkan verifikasi ketat untuk memastikan standar keamanan pangan. Ia mengakui bahwa dari 16 dapur target di Papua Barat, baru 4 yang terbangun, dengan sisanya masih dalam proses verifikasi.

    Baca juga:  Dominggus Soal Potensi Konflik Pemilu 2024: Era Saya 2 Kali Pemilu Aman

    “Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan untuk memastikan BGN berjalan sesuai harapan, dan peran serta masyarakat sangat kami harapkan,” imbuh Suhud.

    Trisep Kambuaya, Anggota DPRK Manokwari menyoroti berbagai persoalan di Kabupaten Manokwari yang memerlukan perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat.

    Ia mengapresiasi antusiasme masyarakat Manokwari yang hadir, termasuk mahasiswa di asrama Sorong Selatan, menunjukkan dukungan mereka terhadap program makan bergizi gratis. Meskipun sempat menjadi polemik, program ini kini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.

    “Pelaksanaan program ini di sekolah-sekolah di Kabupaten Manokwari masih terbatas, belum menyeluruh, ini menjadi catatan bagi pemerintah pusat,”ucap Kambuaya.

    Ia menekankan bahwa program ini adalah niat baik pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di Manokwari, dan harus menjangkau masyarakat dari kota hingga ke kampung-kampung pelosok.

    Secara khusus, Kambuaya berharap program makan bergizi gratis dapat tersentuh hingga ke Distrik Amban dan wilayah sekitarnya mengingat potensi besar Amban sebagai pusat distribusi program ini.(LP3/Red)

    Latest articles

    Maknai Iduladha 1446 H, Kapolda Kalteng Sumbang Satu Ekor Sapi untuk...

    0
    PALANGKARAYA, Linkpapua.com – Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Iwan Kurniawan menyumbangkan seekor sapi kurban kepada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah dalam rangka...

    More like this

    Maknai Iduladha 1446 H, Kapolda Kalteng Sumbang Satu Ekor Sapi untuk PWI Kalimantan Tengah

    PALANGKARAYA, Linkpapua.com – Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Iwan Kurniawan menyumbangkan seekor sapi kurban...

    Program MBG Dinilai Belum Menyentuh Kampung-Kampung di Manokwari

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Meski digulirkan sebagai program prioritas nasional, program Makan Bergizi Gratis (MBG)...

    Obet Rumbruren: MBG Bukan Sekadar Makanan Gratis, tapi Investasi Masa Depan Bangsa

    MANOKWARI, LinkPapua.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, menyebut program Makan Bergizi...