CILOTO, Linkpapuabarat.com- 39 peserta pendidikan program teknisi Papua Tangguh LNG telah menyelesaikan pendidikan selama 3 tahun. Ke-39 peserta itu adalah putra putri asal Papua.
Mereka datang dari berbagai daerah di ujung timur Indonesia itu. Di antaranya Teluk Bintuni, Fakfak, Sorong hingga Manokwari. Dengan selesainya pendidikan, para peserta kini mengantongi sertifikat berstandar internasional dari Global Vocational Qualification, Inggris.
Anak-anak Papua ini disiapkan untuk bekerja di Tangguh LNG dan industri migas pada umumnya. Mereka memiliki bekal pengetahuan di atas rata rata. Sehingga berpeluang terserap di dunia internasional.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengatakan, para pemagang yang telah menyelesaikan programnya hari ini diharapkan dapat menjadi bagian dalam pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia. Ia memuji komitmen AMDAL untuk mencapai 85% pekerja asal Papua dan Papua Barat di lapangan Tangguh LNG.
“Program ini merupakan program berstandar internasional yang didasari oleh UK National Vocational Qualifications serta sistem manajemen kompetensi BP,” ujar Arifin.
Arifin mengatakan, 39 peserta yang dihasilkan hari ini memiliki kualifikasi internasional. Sehingga Tanah Papua patut berbangga.
Nader Zaki, BP Regional President Asia Pacific mengatakan, program ini mencakup kurikulum dalam kelas berbasis teori dengan praktik aplikasi di kilang Tangguh LNG. Walaupun tahun terakhir mereka cukup menantang dengan adanya situasi pandemi, mereka tetap menunjukkan kegigihan untuk menyelesaikan program.
“Kami amat bangga terhadap para pemagang ini dan kami percaya mereka akan memainkan peran penting dalam masa depan industri energi Indonesia,” ucap Nader.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani menyampaikan pesan kepada para pemagang. Lakotani mengatakan, perjalanan baru dimulai.
“Bagi para pemagang yang hari ini telah menyelesaikan programnya, jadilah contoh yang baik untuk saudara – saudari kalian di luar sana. Perjalanan belum berakhir, bahkan, perjalanan kalian baru saja dimulai. Jika kalian telah bekerja di Tangguh LNG, jaga profesionalisme, jaga integritas, buktikan pada dunia bahwa anak Papua bisa. Anak Papua hebat,” katanya.
BP Vice President Indonesia, Hardi Hanafiah menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas dan juga pemerintah daerah Papua Barat, khususnya Teluk Bintuni dan Fakfak atas dukungannya selama ini terhadap program pemagangan teknisi Papua Tangguh LNG. Program ini telah berjalan hingga angkatan terakhir ini.
“Kami mengharapkan agar kerja sama pengembangan SDM dalam beragam program yang telah berjalan dapat terus berlanjut di kemudian hari,” harapnya.
Tangguh LNG terus berkomitmen untuk mengembangkan kapabilitas lokal Papua dan Papua Barat melalui berbagai program berkelanjutan yang menyasar pada pendidikan serta peningkatan kemampuan.
Selain program pemagangan teknisi Tangguh, terdapat berbagai program pendidikan dan peningkatan kapasitas SDM bagi masyarakat setempat. Antara lain program beasiswa; serta pelatihan teknis seperti scaffolding, welder dan lainnya yang dirancang khusus untuk memaksimalkan potensi tenaga kerja lokal Papua Barat.
BP merupakan operator Tangguh LNG dan salah satu kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) yang bekerja sama dengan SKK Migas, sebagai wakil pemerintah. (Rls/*)