JAKARTA, Linkpapua.com—Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Penjabat Kepala Daerah harus memiliki jiwa kewirausahaan dengan mencari peluang potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Daerah-daerah yang hanya mengandalkan dana transfer pemerintah pusat akan kesulitan untuk maju. Terlebih daerah yang dana transfernya banyak digunakan untuk belanja pegawai,” kata Mendagri Tito, Jumat (9/6/2023)
Mendagri Tito menyampaiakan hal itu saat Rapat Koordinasi Penjabat Kepala Daerah dalam Rangka Menjamin Peningkatan Kesinambungan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pelayanan Publik serta Implementasi Kebijakan Strategis Nasional di Daerah.
Tito menegaskan, Penjabat kepala daerah perlu memberikan kebijakan yang mempermudah sektor usaha untuk tumbuh. Hal itu misalnya dari proses perizinan usaha hingga pengenaan pajak.
“Jadi, rekan-rekan tolong dibangun swastanya. Sejumlah daerah yang berhasil menghidupkan sektor swasta membuat dana transfer pusat hanya berperan sebagai pemancing bagi pembangunan di daerah tersebut,” paparnya.
Di sisi lain, penjabat kepala daerah agar memanfaatkan jabatannya untuk membangunkan sektor swasta di daerahnya masing-masing.
“Tolong diupayakan betul pendapatannya sesuai target, bila perlu melampaui target itu luar biasa, kemudian belanjakan supaya ada uang yang beredar,” tambah Tito.
Selain PAD, penjabat kepala daerah juga diarahkan agar mampu meningkatkan realisasi belanja, terutama realisasi belanja yang dampaknya terasa oleh masyarakat.
Meningkatnya realisasi belanja, kata Tito, dapat membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat makin banyak. Kondisi ini turut mendukung menguatnya daya beli masyarakat. Sehingga konsumsi rumah tangga meningkat.
“Itu bisa mengatasi inflasi, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, belanja pemerintah adalah belanja utama,” tegasnya.
Tito menyatakan, PAD yang kuat dapat membuat daerah tidak terpengaruh terhadap dinamika fiskal di tingkat pusat sehingga lebih mandiri. (LP9/Red)