TELUK BINTUNI,LinkPapua.com – Di tengah kesibukan dunia politik yang penuh dengan tantangan dan agenda padat, ada satu sosok pemimpin yang menyadari bahwa segala sesuatu bermula dan berakhir pada Tuhan. Yohanis Manibuy, calon Bupati Teluk Bintuni, dengan langkah yang penuh ketulusan, meluangkan waktu untuk berdoa di Goa Bunda Maria, sebuah tempat suci bagi umat Katolik, pada Senin (14/10/2024).
Ia berhenti sejenak dari aktivitas kampanyenya di Distrik Meyado, bukan untuk membahas strategi politik, tetapi untuk menyerahkan segala upaya dan cita-citanya kepada Sang Pencipta.
Bagi Yohanis, doa bukan hanya rutinitas spiritual, melainkan kebutuhan yang mengakar kuat dalam hidupnya sebagai seorang pemimpin. Kehidupan politik, dengan segala hiruk-pikuknya, tidak membuatnya lupa akan sumber kekuatan sejati: iman dan ketaatan kepada Tuhan.
Di hadapan Bunda Maria, ia merendahkan diri, memohon bimbingan dan kebijaksanaan agar setiap langkahnya diberkati dan dipenuhi kebenaran.
Peristiwa ini menggambarkan kualitas kepemimpinan yang luar biasa seseorang yang tak hanya mementingkan ambisi duniawi, tetapi juga menempatkan kehendak Tuhan di atas segala-galanya.
Yohanis Manibuy adalah wujud nyata dari seorang pemimpin yang menyadari bahwa di balik setiap kemenangan, ada tangan Tuhan yang menuntun, dan di balik setiap keputusan, ada kehendak Ilahi yang harus dipatuhi.
Bersama pasangannya, Joko Lingara, Yohanis terus mengingatkan masyarakat Teluk Bintuni tentang pentingnya iman dalam setiap aspek kehidupan. Meskipun mereka berbeda dalam keyakinan, dengan Yohanis sebagai seorang Katolik dan Joko sebagai seorang Muslim, keduanya bersatu dalam semangat melayani dan membangun.
Bagi mereka, agama bukanlah sekadar simbol, melainkan fondasi kuat yang mengarahkan setiap tindakan dan keputusan. Kampanye mereka bukan hanya soal visi pembangunan fisik, tetapi juga tentang membangun jembatan persatuan antarumat beragama.
Yohanis dan Joko memperlihatkan bahwa kekuatan sejati berasal dari ketakutan akan Tuhan rasa hormat dan ketaatan kepada hukum-hukum-Nya, yang pada akhirnya mengarah pada kepemimpinan yang adil, bijaksana, dan penuh kasih.
Sebagai pasangan calon yang dikenal dengan sebutan YO JOIN, mereka berdua mengajak seluruh masyarakat untuk melihat kepemimpinan melalui lensa iman dan nilai-nilai kebajikan.
Di tengah dunia yang sering kali dipenuhi oleh politikus yang mengejar kepentingan pribadi, Yohanis Manibuy berdiri teguh sebagai teladan pemimpin yang takut akan Tuhan, selaras dengan nasihat dalam Kitab Suci, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (Amsal 1:7).
Di sisa waktu 44 hari menjelang pemilihan pada 27 November 2024, Yohanis dan Joko dengan penuh kerendahan hati tetap berharap bahwa kemenangan mereka kelak adalah bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar—untuk menciptakan Teluk Bintuni yang lebih harmonis, sejahtera, dan berakar kuat dalam kasih dan takut akan Tuhan.(LP5/Red)