MANOKWARI, Linkpapua.com-Gabungan elemen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), guru honorer dan tenaga kontrak, perwakilan masyarakat adat Suku Nusantara, dan pemilik jak wilayat tanah adat berunjuk rasa di depan Sekretariat Kantor DPRD Teluk Bintuni, Papua Barat, Kamis (19/8/2021).
Massa yang mengatasnamakan sebagai Himpunan Masyarakat Peduli Teluk Bintuni (HMP TB) berunjuk rasa untuk menyikapi berbagai persoalan di dunia pendidikan di Teluk Bintuni.
Koordinator aksi, Theresia L. Rumaropin, dan sekretaris, Sadarudin Rumbara, membawa aspirasi mereka dewan yang berisi tujuh poin tuntutan.
1. Copot Plt Kepala Dinas Pendidikan
2. Ganti Plt Kepala Dinas Pendidikan
3. Normalkan pelayanan pendidikan
4. Normalkan pelayanan publik
5. Siapkan pembangunan SDM yang berdaya saing
6. Selesaikan pemalangan fasilitas pendidikan
7. Penyelesaian dengan pihak ketiga yang tumpang tindih
Theresia menyampaikan, aksi ini menyikapi keresahan berbagai pihak yang sudah memuncak melihat persoalan dunia pendidikan di Teluk Bintuni.
“Karena sejak diangkatnya Plt Dinas Pendidikan terdapat kesewenang-wenangan yang terjadi khususnya di dunia pendidikan,” ucapnya.
Para tenaga pengajar yang datang dari wilayah pesisir, maupun dari wilayah pegunungan, kata dia, beberapa kali ini ingin menemui Plt Kepala Dinas. Akan tetapi, yang bersangkutan jarang berada di tempat. Selain itu, pihaknya juga menyoroti kurangnya transparansi soal anggaran.
Sementara itu, Ketua Umum PGRI Teluk Bintuni, Simon Kambia, S.Pd. meminta kepada Bupati Teluk Bintuni agar Saudara Drs. Albertus Anofa, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Teluk Bintuni, segera diturunkan dari jabatannya dan mengangkat pejabat Plt yang baru sebelum memasuki sidang perubahan anggaran 2021 ini.
Massa diterima oleh Ketua DPRD Teluk Bintuni, Simon Dowansiba, didampingi anggota dewan lainnya. Unjuk rasa ini mendapat pengawalan aparat kepolisian Polres Teluk Bintuni.
“Kami terima aspirasi saudara-saudara sekalian dan kami DPRD akan menindaklanjuti ini kepada pemerintah daerah,” kata Simon. (P5/red)