MANOKWARI, Linkpapua.com – Musyawarah Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Barat akan dihelat Maret mendatang. Sejumlah figur mulai bermunculan.
Salah satunya Sami Saiba, Ketua FKPPI Papua Barat. Sami sendiri telah menyatakan kesiapan maju di musda.
“Sesungguhnya, musim itu datang silih berganti, kadang musim panas kadang musim hujan, begitu juga siklus kehidupan silih berputar. Tahun 2019 sebenarnya momentum saya maju di musda KNPI. Namun karena pandemi Covid-19 waktu itu, musda akhirnya diundur ke 2022,” ujar Sami, Minggu (20/2/2022).
Menurutnya, penundaan itu tak menyurutkan semangatnya untuk bertarung di pemilihan ketua KNPI. Ia pun mengaku telah mendapat restu dari beberapa senior.
“Dengan diridai Tuhan Yang Maha Esa dan didukung oleh DPD KNPI Papua Barat serta organisasi kemasyarakatan yang ada di Papua Barat serta atas restu senior saya di ibukota negara, saya memberanikan diri maju dalam pertarungan bursa Ketua DPD KNPI Papua Barat,” ucapnya.
Dalam keyakinannya, kata Sami, musda kali ini akan melahirkan kepemimpinan pemuda yang hebat. Terutama bagi generasi milenial saat ini.
“Jadi sebenarnya niat maju kami sebagai calon Ketua KNPI ini sudah ada, bahkan sebelum masanya Sius Dowansiba, saya sudah pernah bertarung di Kota Sorong, lalu menyatakan diri mundur dalam pencalonan saat itu,” ujarnya.
Lalu, kata dia, pada tahun 2019 dirinya menyatakan maju sebagai calon Ketua KNPI, tetapi batal lagi karena pandemi Covid-19.
“Tahun 2022 ini, melalui Ketua DPD KNPI Bung Sius Dowansiba, memberikan ruang bagi semua calon kandidat yang berusia 30 sampai 45 tahun agar dapat mendaftar sebagai calon ketua DPD KNPI,” tuturnya.
Dia menyampaikan apresiasi kepada Ketua KNPI saat ini karena telah membuka ruang bagi generasi muda angkatan 30 hingga 45 tahun masuk dalam bursa pencalonan Ketua KNPI.
“Ini sesungguhnya memberikan kita semangat, bertarung saja. Jangan gentar, semua boleh maju, nanti Tuhan yang tentukan,” katanya.
Konsolidasi Bung Sami
Menyoal konsolidasi untuk maju dalam bursa calon Ketua KNPI, Saiba mengatakan bahwa bukan hanya dirinya, bahkan semua yang mau maju mencalonkan diri, kini telah melakukan konsolidasi.
“Saya kira bukan saya saja, semua yang akan maju besok sudah bergerak sesuai irama masing-masing. Kami pun demikian bergerak sesuai irama, kalau mereka menggunakan irama keroncong, kami pakai irama lagu tumbu tanah saja. Yang jelas kalau ditanya siap, kami juga siap maju,” tuturnya.
Komitmen Bung Sami
Sami Saiba menegaskan tujuannya maju dalam bursa pencalonan Ketua KNPI Papua Barat, bukan sekadar ketika terpilih lalu bersama unsur pengurus duduk leha-leha di kantor sekretariat. Namun, komitmenya maju untuk membangun pemuda yang lebih baik.
“Menurut saya, kita berorganisasi ini butuh makan juga, bukan kemudian kita di KNPI datang duduk-duduk bergaya, pulang bikin keluarga bakalai, itu sama saja,” tegasnya.
Menyoal pembinaan kepemudaan, menurut Saiba, hal ini ada di ranah OKP. Lalu ia berkomitmen untuk memberikan ruang itu kepada OKP dengan segala sumber daya ketika ia terpilih sebagai Ketua KNPI Papua Barat.
“Pembinaan kepemudaan itu ada di tingkat OKP. Kalau kemudian ada yang berteriak bagaimana pembinaan pemuda, lantas ketua OKP bikin apa. Nanti KNPI membantu sumber daya dan anggaran, sebab tugas DPD adalah memfasilitasi OKP untuk membuat kegiatan, bukan lagi tugas DPD,” tuturnya.
Jikapun DPD KNPI melaksanakan tugas pembinaan pemuda, lantas OKP-OKP yang ada akan tidur semua. Mereka harus difasilitasi dengan memberikan anggaran.
“Tugas KNPI adalah pikirkan bagaimana pemuda bisa makan dan keluarga tenteram, kalau tugas KNPI terkait hura-hura, itu bukan saya,” tuturnya.
Apalagi, menurut Saiba, kepemimpinan pemuda ini memiliki range waktu hanya tiga tahun. Tahun pertama berbicara soal visi dan misi.
“Dengan masa kepemimpin tiga tahun ini sangat singkat maka kita butuh visi yang jelas serta pemimpin yang memiliki jaringan dari pusat hingga daerah,” tuturnya.
Seperti contoh organisasi terstruktur, misalnya HMI, GMNI, dan PMKRI.
“Saya mau sampaikan, siapa pun yang ingin jadi Ketua DPD KNPI, Anda harus meletakan kelompok Cipayung di posisi paling atas. Sebab, atap KNPI ini adalah mereka, Cipayung lalu yang lain hanya mengikuti,” tuturnya.
Hal ini berbeda, jangan sampai Cipayung diletakkan di bawah meja lalu yang lain diletakkan di atas. Padahal, kelompok Cipayung merupakan mereka yang punya rumah besar KNPI.
“Kita mau kembalikan muruah ini, Cipayung ini kita letakkan di atas sebab mereka ini yang melahirkan KNPI ini kemudian yang lain masuk sebagai pelengkap,” ucapnya. (LP2/Red)