MANOKWARI, Linkpapuabarat.com – Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing mengajak seluruh umat beragama di Papua Barat untuk menjaga harmonisasi dan merawat kerukunan. Ia juga meminta masyarakat tak main hakim sendiri dan mempercayakan setiap permasalahan hukum kepada aparat.
Hal ini disampaikan Kapolda saat bertemu dengan organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, Rabu (31/3/2021).
Disampaikan Kapolda, saat ini Indonesia menghadapi sejumlah permasalahan sosial. Salah satunya aksi teror yang baru saja terjadi di Gereja Katedral Makassar. Ia menyatakan, teror bom tak mewakili agama tertentu. Karena tidak ada agama yang membenarkan kekerasan.
“Aksi teror bom mendapat kecaman oleh seluruh pihak. Tidak ada agama apapun yang mengajarkan aksi teroris. Terorisme bisa dilakukan siapa saja ini yang harus diantisipasi agar tidak terjadi lagi,” katanya.
Karena itu perlu pemahaman semua pihak agar bisa sama sama mencegah tindakan itu. Kapolda mengajak ormas dan organisasi keagamaan untuk menjaga harmonisasi dan merawat kerukunan antar umat.
Berkaitan dengan peristiwa pembunuhan dua warga Manokwari pekan lalu, yang berbuntut aksi anarkis warga, Kapolda menjamin diproses hukum dilakukan sesuai koridor.
“Pelaku akan diproses sesuai dengan hukum positif, karena hukum positif yang bisa menyelesaikan masalah tanpa berlarut-larut. Jelang paskah ini mari menjaga kesucian hari besar ini. Untuk mengamankan perayaan paskah akan dilakukan sterilisasi gereja-gereja serta patroli gabungan untuk menjaga kebaktian karena kepolisian tidak mau kecolongan,” jelasnya.
Sementara itu Pangdam XVIII Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa dalam kesempatan itu juga menyampaikan, tokoh agama berperan penting dalam meningkatkan keimanan jemaatnya.
“Selama ini keamanan dan ketertiban tidak hanya menjadi peran TNI-Polri tetapi juga masyarakat. Kerukunan antar agama di Papua Barat ini yang tertinggi di Indonesia sehingga itu yang harus dipertahankan. Saat ini masyarakat semakin sadar dengan keamanan,” tutup dia.
Dalam pertemuan tersebut juga dideklarasikan tolak kekerasan dan aksi terorisme yang disampaikan oleh tokoh-tokoh lintas agama. (LPB3/red)





