MANSEL, LinkPapua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari Selatan (Mansel) melakukan koordinasi dalam pengendalian kasus suspek campak dan penguatan imunisasi rutin bagi anak. Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari enam kasus kejadian luar biasa (KLB) suspek campak yang terjadi di Mansel.
Acara ini dibuka Bupati Mansel diwakili Asisten III Setda Mansel, Jacob Liklikwatil, Kamis (6/7/2023). Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Papua Barat, dr. Nurmawati, Kepala Dinas Kesehatan Mansel, Demitrius Waran, kepala puskesmas se-Mansel, para kepala distrik, serta Kapolsek Ransiki, Ipda Widi.
Asisten III Setda Mansel, Jacob Liklikwatil, menjelaskan pemerintah daerah telah mengeluarkan regululasi melalui instruksi bupati terkait penanganan campak dan stunting dalam rangka penanganan KLB. Oleh karena itu, kepala distrik, kepala kampung, dan masyarakat diharapkan dapat mendukung upaya sosialisasi yang dilakukan petugas kesehatan di lapangan.
Kepala Bidang P2P Papua Barat, dr. Nurmawati, mengungkapkan saat ini terjadi KLB campak di beberapa kabupaten di Papua Barat, seperti Bintuni, Manokwari, Masnel, Fakfak, dan Kaimana. Jumlah kasus di Papua Barat mencapai 42 kasus KLB campak pasti di Manokwari, 146 kasus KLB campak pasti dengan 2 kematian, 6 kasus KLB suspek campak di Mansel, 3 kasus KLB campak pasti di Kaimana, dan 7 kasus KLB suspek campak di Fakfak.
“Ini semua disebabkan karena cakupan imunisasi kita setelah pandemi mengalami penurunan. Akibatnya, penyakit yang seharusnya dapat dicegah melalui imunisasi, seperti campak, dapat muncul,” jelas dr. Nurmawati.
Ia juga menekankan pentingnya imunisasi bagi anak-anak yang dilakukan petugas kesehatan di lapangan. Namun, saat ini masih banyak orang tua yang enggan memvaksinasi anak-anak mereka karena ada anggapan bahwa anak-anak akan divaksinasi Covid-19.
Untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak, diperlukan sosialisasi dan edukasi yang melibatkan sektor kesehatan dan dukungan dari sektor lain agar masyarakat memahami pentingnya pemberian imunisasi pada bayi dan anak-anak. Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan perlu dilindungi dari penyakit menular seperti campak.
Dokter Nurmawati mengajak tenaga kesehatan untuk memberikan sosialisasi kepada orang tua mengenai manfaat, keamanan, dan efek setelah imunisasi, termasuk demam yang merupakan efek samping normal.
Di Mansel, yang saat ini mengalami KLB, pemerintah berupaya meningkatkan cakupan imunisasi bagi anak usia 9 bulan hingga 5 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Mansel, Demitrius Waran, mengucapkan terima kasih kepada tim dari Dinas Kesehatan Papua Barat, kepala distrik, kepala puskesmas, dan kapolsek yang hadir dalam kegiatan ini. Ia mengajak semua pihak untuk saling mendukung dan berkoordinasi dalam melaksanakan program imunisasi campak.
Kapolres Mansel melalui Kapolsek Ransiki, Ipda Widi, menyatakan kesiapannya untuk membantu dan mendukung kelancaran kegiatan imunisasi campak bagi anak di wilayah hukum Polres Mansel. Petugas puskesmas, kata dia, dapat langsung berkoordinasi dengan pihak keamanan melalui surat permohonan kerja sama. (LP11/Red)