27.7 C
Manokwari
Sabtu, Mei 31, 2025
27.7 C
Manokwari
More

    Ketua DPRPB Minta Maaf Soal Kuota Terbatas di SMA Taruna Kasuari Nusantara

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB), Orgenes Wonggor, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua calon siswa yang gagal diterima di SMA Taruna Kasuari Nusantara. Dia mengakui keterbatasan kuota dan kapasitas asrama menjadi hambatan utama sehingga sejumlah anak Papua tidak bisa diterima di sekolah tersebut.

    Permohonan maaf itu disampaikan Orgenes Wonggor, yang akrab disapa Owor, dalam pertemuan dengan sejumlah orang tua calon siswa, Rabu (28/5/2025). Turut mendampingi Owor dalam pertemuan itu, yakni Wakil Ketua DPRPB Petrus Makbon dan Syamsuddin Seknun, Ketua Komisi II Ahmad Kuddus, serta anggota Rudi Sirua, Musa Naa, dan Fachry Turah.

    Dalam pertemuan itu, para orang tua mengeluhkan anak-anak mereka yang tidak lolos seleksi masuk, khususnya pada tahap psikotes. Sedikitnya sembilan calon siswa dinyatakan gugur, padahal mereka sangat berharap bisa mengenyam pendidikan di sekolah unggulan tersebut.

    Baca juga:  Tok! DPR Papua Barat dan Pemprov Setujui 21 Ranperda TA 2022

    Menindaklanjuti aspirasi itu, DPRPB telah menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan Dinas Pendidikan dan Kepala SMA Taruna Kasuari Nusantara.

    “Hearing dihadiri oleh unsur pimpinan lengkap juga Ketua Komisi II dan perwakilan MRPB. Kami sampaikan permasalahan dan menjelaskan soal animo anak-anak asli Papua yang ingin bersekolah di SMA Taruna cukup tinggi. Prinsipnya bagaimana ada solusi agar anak anak bisa diterima,” ujar Owor.

    Dia menegaskan DPRPB telah berjuang maksimal agar kuota siswa yang sebelumnya hanya 112 orang bisa ditambah. Namun, kepala sekolah menyampaikan bahwa penambahan kuota tidak memungkinkan karena keterbatasan ruang kelas dan kapasitas asrama.

    Owor mengungkapkan asrama yang idealnya untuk 4 siswa kini dipaksa menampung 8 orang. Pihaknya sudah usulkan agar setidaknya diakomodasi di ruangan yang ada, tapi lagi-lagi tak ada solusi.

    “Kita kembali meminta agar anak-anak yang ada di ruangan ini saja yang diakomodir, tetapi itu juga tidak ada solusi. Makanya kadis dan kepsek meninggalkan ruangan rapat,” katanya.

    Baca juga:  Koalisi HERO : Kami Hanya Punya Satu Akun Sosmed

    Situasi tersebut membuat DPRPB menyarankan agar persoalan ini dibawa ke tingkat yang lebih tinggi. “DPRPB sudah berjuang maksimal, tetapi tidak ada solusi yang bisa menjawab. Kami sampaikan permohonan maaf,” ungkapnya

    Wakil Ketua DPRPB, Syamsuddin Seknun, menambahkan bahwa pihak sekolah telah diminta membuka data jumlah siswa dan kapasitas asrama. Namun, data menunjukkan kondisi yang memang sudah melebihi batas.

    “Jumlah siswa saat ini sudah melebihi batas. Satu ruangan itu diisi 4 orang, tetapi dipaksakan 8 orang. Sistem asrama, maka sekolah tidak miliki solusi lain. Kami tidak dapat titik temu, maka kami minta dinas dan sekolah laporkan ini secara resmi ke gubernur,” tuturnya.

    Seknun menyebut meskipun hearing berjalan alot dan tidak menghasilkan solusi langsung, ada hal positif yang bisa dicatat. Dia mengaku sekarang tahu betul bahwa daya tampung sekolah sangat tidak memadai. Atas hal itu, pihaknya meminta pihak sekolah segera menyusun kebutuhan anggaran untuk pembangunan tambahan asrama.

    Baca juga:  Pemprov dan DPR Papua Barat Sepakati Rancangan KUA-PPAS APBD-P 2023

    “DPRPB sudah minta ke sekolah buatkan kebutuhan anggaran untuk membenahi sarana yang dibutuhkan. Sesegera mungkin buat anggaran kebutuhan agar kita menambah asrama di sekolah untuk mengakomodir kebutuhan yang akan datang,” paparnya.

    Sementara itu, salah satu perwakilan orang tua menyampaikan bahwa mereka telah berusaha mencari jalan keluar, termasuk bertemu dengan Dinas Kehutanan sebagai pemilik lahan sekolah, bahkan siap merogoh kocek pribadi untuk menambah sekat ruangan.

    “Kami berani bertemu dengan Kadis Kehutanan, DPRPB. Juga siap keluarkan biaya sendiri untuk sekat ruangan. Ini saran yang diberikan pihak sekolah, kalau kami punya keinginan sendiri tidak mungkin kami datang ke sini. Ini murni keinginan anak-anak sehingga kami berusaha,” ungkap salah seorang perwakilan orang tua siswa. (LP14/red)

    Latest articles

    Rayakan Paskah dan HUT Ke-50 IKT Teluk Bintuni, Warga Toraja Tunjukkan...

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com — Warga Toraja di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, menunjukkan semangat kebersamaan dalam perayaan Paskah yang dirangkaikan dengan hari ulang tahun...

    More like this

    Rayakan Paskah dan HUT Ke-50 IKT Teluk Bintuni, Warga Toraja Tunjukkan Semangat Kebersamaan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com — Warga Toraja di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, menunjukkan semangat...

    Pakar Hukum Unram Apresiasi Ketegasan Polda NTB dalam Penegakan Etika Profesi Polri

    MATARAM, Linkpapua.com– Langkah tegas Polda NTB dalam menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH)...

    Polda Papua Barat Ungkap Kasus Narkoba Jenis Ganja di Pelabuhan Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.com-Direktorat Reserse Narkoba Polda Papua Barat berhasil mengungkap kasus dugaan peredaran narkotika golongan...